http://pay4shares.com/?share=37145

Senin, 30 Desember 2013

Waspadai Virus MERS-CoV Ditularkan Kelalawar Ke Manusia


      Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV) merupakan virus yang menjadi fokus penelitian beberapa ilmuwan di Australia. Peneliti yang melaporkan studi mereka dalam Virology Journal mengungkap bahwa virus ini bisa menginfeksi dari kelelawar ke manusia.

Dengan menganalisis bermacam spesies kelelawar, ilmuwan menunjukkan bahwa gen 'DPP4' kelelawar beradaptasi secara signifikan seiring mereka berevolusi. Ini menunjukkan perkembangan jangka panjang antara kelelawar serta virus.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Mers-COV menggunakan reseptor DPP4 masuk ke dalam sel. Hal ini menunjukkan bahwa virus dapat meninggalkan jejak evolusi dalam gen.

Jie Cui dari University of Sydney dan peneliti Duke-NUS Graduate Medical School serta CSIRO menganalisis urutan DPP4 dari tujuh gen kelelawar. Kemudian, mereka membandingkan temuan dengan spesies mamalia non-kelelawar.

Menurut peneliti, MERS-CoV bisa berevolusi dalam populasi kelelawar sebelum membuat lompatan untuk menginfeksi manusia. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami rute transimisi dengan mengumpulkan lebih banyak kelelawar MERS-CoV.


"Analisis kami menunjukkan bahwa garis keturunan evolusi mengarah pada pendukung evolusi MERS-CoV saat ini dengan kelelawar untuk jangka waktu yang panjang. Akhirnya (virus ini) melompat batas spesies untuk menginfeksi manusia," jelasnya.

Wikipedia menerangkan, MERS-CoV pertama kali dilaporkan pada 24 September 2012 oleh ahli virologi Mesir. Ia menemukan coronavirus yang sebelumnya belum diketahui dari paru-paru seorang pasien laki-laki berusia 60 tahun. Laki-laki ini mengidap pneumonia dan gagal ginjal akut. (sumber sciencedaily)

Sejak Agustus tahun 2012 lalu, virus jenis baru yang menyerang pernapasan sudah merenggut 20 korban jiwa. Setelah sekian lama disebut mirip SARS, akhirnya virus yang diduga berasal dari Timur Tengah ini diberi nama, yaitu Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV).

MERS coronavirus menyebabkan radang paru-paru atau pneumonia berat dengan gejala mirip coronavirus yang lain, yaitu virus SARS yang muncul di China pada tahun 2002 lalu dan menginfeksi sekitar 8.000 orang di seluruh dunia. Hasil pemeriksaan DNA menemukan bahwa virus baru ini secara genetik berbeda dari SARS.

Quote:
Virus MERS adalah 'sepupu jauh' dari SARS. Coronavirus biasanya menyebabkan gejala flu seperti yang sering kita jumpai. Mers tampaknyaditularkan dari kelelawar pemakan serangga, lapor kelompok de Groot. "Kelelawar mungkin telah menginfeksi beberapa hewan lainnya, yang pada gilirannya menginfeksi manusia," kata mereka.
"Nama ini didukung oleh penemu virus dan peneliti lain yang merintis penelitian tentang MERS-COV, oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan oleh Departemen Kesehatan Saudi," terang kelompok tersebut seperti dilansir Live Science.


Saat ini, para ahli masih mencari tahu semua aspek tentang virus tersebut terkait bagaimana manusia terinfeksi, sembari menekankan bahwa virus baru tersebut bukanlah SARS.

Virus ini pertama kali tercatat pada September 2012. Menurut WHO, sejak itu hingga saat ini sudah ada 34 kasus yang dilaporkan di seluruh dunia, di mana 20 pasiennya meninggal dunia. Selain di Saudi, kasus serupa dilaporkan pula terjadi di Yordania, Jerman, Inggris dan Prancis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar