http://pay4shares.com/?share=37145

Senin, 10 Februari 2014

Enda Nasution: Hacker Sudah Membobol Data Militer

Para hacker Anonymous Indonesia, meretas situs pemerintah dan menuntut pembebasan pembobol situs presiden. Pengamat IT menyebut, para peretas telah membobol data militer dan siap mempublikasikannya.
Wildan Yani S. Hari (22th), seorang anak lulusan STM jurusan Teknik Sipil di Jember, Jawa Timur mendadak beken. Wildan yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga warung internet ditangkap Jumat (25/01) lalu, karena iseng membobol situs www.presidensby.info.
Kalangan hacker marah karena Wildan terancam penjara lebih dari enam tahun. Padahal dia tidak merusak server atau mencuri data. Senin malam (29/01) mereka meretas sejumlah situs pemerintah dan menggantinya dengan foto Guy Fawkes, tokoh fiksi dalam film “V for Vendetta” yang dipakai sebagai simbol kelompok hacker terkenal dunia: Anonymous.
"Pemerintah Indonesia: anda tidak bisa memenjara ide. Tak ada pasukan yang bisa menghentikan kami” itulah pernyataan kelompok Anonymous Indonesia melalui Twitter: anon_indonesia sambil menuntut pembebasan Wildan.
“Saya cemas karena mendengar bahwa Anonymous Indonesia sudah membobol data militer dan percakapan e-mail para Jenderal,” kata Enda Nasution, seorang pengamat IT, kepada Deutsche Welle.
Enda Nasution: e-mail para Jenderal sudah bocor ke tangan hacker.
Deutsche Welle
Apakah betul mereka sudah membobol data pertahanan?
Enda Nasution
Saya khawatir karena mereka (para hacker-red) tidak sekedar menyerang situs pemerintah. Tapi juga telah membobol informasi dan data sensitif milik pemerintah. Saya dengar mereka sudah berhasil menerobos situs militer dan pertahanan. Ini cukup berbahaya, karena saya dengar ada beberapa data militer yang sudah bocor ke tangan mereka.
Deutsche Welle
Data militer seperti apa yang diobobol?
Enda Nasution
Yang saya dengar adalah e-mail pribadi para pejabat militer. Saat ini (saat wawancara berlangsung-red) isi surat elektronik itu sedang mereka baca. Selain itu ada indikasi bahwa database dan informasi militer sudah ada beberapa yang bocor, termasuk juga isi e-mail para Jenderal.
Deutsche Welle
Siapa sebetulnya Anonymous Indonesia?
Enda Nasution
Saya melihat ini sebagai gerakan sporadis para hacker. Tidak ada satu komando pusat, meski bisa jadi memang ada satu orang melalui akun Twitter: anon_indonesia yang menjadi juru bicara gerakan ini. Saya melihat gerakan ini hanya bertujuan untuk menuntut pembebasan Wildan (hacker situs presiden-red). Kalau tidak dipenuhi, mereka mengancam akan ada informasi militer yang dilepas ke publik.
Deutsche Welle
Apakah mereka ini terkait dengan gerakan hacker global Anonymous?
Enda Nasution
Seingat saya ini pertama kalinya ada yang mengatasnamakan Anonymous di Indonesia. Kita tidak bisa betul-betul tahu apakah memang ada hubungan antara mereka dengan gerakan global, karena semua orang bisa menggunakan nama Anonymous.
Deutsche Welle
Apakah cukup banyak hacker di indonesia?
Enda Nasution
Kebanyakan adalah level pemula atau dikenal sebagai script kiddie (disingkat skiddie-red). Mereka ini menggunakan program yang sudah ada untuk menyerang sistem komputer orang lain, jaringan komputer atau meretas situs. Ada sejumlah forum internet tempat pada skiddie Indonesia saling berbagi informasi. Mereka memanfaatkan kelemahan sistem. Meski ada pula sejumlah hackerIndonesia yang levelnya sudah mendunia. Biasanya jenis terakhir ini sudah disewa oleh perusahaan sebagai konsultan sistem keamanan (komputer dan internet-red), keahlian mereka antara lain dipakai untuk menguji sistem perbankan dan telekomunikasi, agar tidak bisa dibobol.
Deutsche Welle
Apakah hacker Indonesia cukup dikenal dunia?
Enda Nasution
Orang Indonesia itu kreatif dan jagoan dalam mencari celah. Hal lain, mereka tidak merasa bersalah ketika melakukan itu. Ada beberapa hacker terkenal yang kini menjadi konsultan IT. Awalnya mereka mulai dengan hacking sana sini. Kalau sudah punya nama, biasanya ada perusahaan yang minta mereka memeriksa kelemahan sistem. Di tingkat dunia, ada beberapa hacker Indonesia yang sudah terkenal di dunia, misalnya Jim Geovedi, seorang hacker yang bisa mengubah arah dan menggeser satelit.

Jim Geovedi: Meretas Satelit di Langit

Seorang hacker Indonesia membangun reputasi dunia. Dia terkenal karena bisa meretas satelit.
Jim Geovedi adalah orang yang berbahaya. Pada masa ketika nyaris semua informasi dan manusia terkoneksi, Jim, jika dia mau, bisa setiap saat keluar masuk ke sana: melongok percakapan surat elektronik atau sekedar mengintip perselingkuhan anda di dunia maya.
Lebih dari itu, dia bisa saja mencuri data-data penting: lalu lintas transaksi bank, laporan keuangan perusahaan atau bahkan mengamati sistem pertahanan negara.
“Kalau mau saya bisa mengontrol internet di seluruh Indonesia,“ kata Jim dalam percakapan denganDeutsche Welle. Saat saya tanyakan itu kepada pengamat IT Enda Nasution, dia mengaku percaya Jim Geovedi bisa melakukan itu.
Saya memilih percaya dan tidak mau menantang Jim untuk membobol situs Deutsche Welle.
Dia adalah hacker Indonesia dengan reputasi global: hilir mudik Berlin, Amsterdam, Paris, Torino, hingga Krakow menjadi pembicara pertemuan hacker internasional yang sering dibalut dengan nama seminar sistem keamanan. Dalam sebuah pertemuan hacker dunia, Jim memperagakan cara meretas satelit: ya, Jim bisa mengubah arah gerak atau bahkan menggeser posisi satelit. Keahliannya ini bisa anda lihat di Youtube.
Jim Geovedi sejak 2012 pindah ke London dan mendirikan perusahaan jasa sistem keamanan teknologi informasi bersama rekannya. Dia menangani para klien yang membutuhkan jasa pengamanan sistem satelit, perbankan dan telekomunikasi. Dua tahun terakhir, dia mengaku tertarik mengembangkan artificial intelligence komputer.
Tapi Jim Geovedi menolak disebut ahli. Dalam wawancara, Jim lebih suka menganggap dirinya “pengamat atau kadang-kadang partisipan aktif dalam seni mengawasi dari tempat yang jauh dan aman.“
Tidak, Jim bukan lulusan sekolah IT ternama. Lulus SMA, Jim menjalani kehidupan jalanan yang keras di Bandar Lampung sebagai seniman grafis. Beruntung seorang pendeta memperkenalkan dia dengan komputer dan internet. Sejak itu, Jim Geovedi belajar secara otodidak: menelusuri ruang-ruang chatting para hacker dunia.
Deutsche Welle
Apa saja yang pernah anda hack?
Jim Geovedi
Saya tidak pernah menghack…kalaupun ya, saya tidak akan mengungkapkannya dalam wawancara, hehehe. Tapi saya banyak dibayar untuk melakukan uji coba sistem keamanan. Saya punya konsultan perusahaan keamanan untuk menguji aplikasi dan jaringan. Klien saya mulai dari perbankan, telekomunikasi, asuransi, listrik, pabrik rokok dan lain-lain.
Deutsche Welle
Bagaimana anda membangun reputasi sebagai hacker?
Jim Geovedi
Saya tidak memulai dengan menghack sistem, kemudian setelah terkenal membuka identitas dan membangun bisnis sistem keamanan. Sejak awal, saya lebih banyak bergaul dengan para hackerdunia ketimbang Indonesia, dan dari sana saya sering diundang menjadi pembicara seminar atau diwawancara media internasional. Beberapa tahun setelah itu saya mulai diperhatikan di Indonesia. Tahun 2004, saya diminta membantu KPU (saat itu data pusat penghitungan suara Pemilu diretas-red) yang kena hack. Saya disewa untuk mencari tahu siapa pelakunya (seorang hacker bernama Dani Firmansyah akhirnya ditangkap-red). Ketika wireless baru masuk Indonesia tahun 2003, saya sudah diminta menjadi pembicara di Kuala Lumpur tentang bahaya sistem itu. Tahun 2006, saya diminta menjadi pembicara isu sistem keamanan satelit, dan itu yang mungkin membuat nama saya naik.
Deutsche Welle
Apakah anda bisa menghack satelit?
Jim Geovedi
Ya bisa, satelit itu sistemnya cukup unik. Orang yang bisa mengontrol satelit harus tahu A sampai Z tentang isi satelit. Dan satu-satunya cara adalah anda harus masuk ke ruang operator atau berada dalam situasi kerja sang operator (dengan meretasnya-red). Dari sana anda akan memahami semua hal: satelit ini diluncurkan kapan, bagaimana cara kontrol, sistem apa yang digunakan. Setelah itu anda akan bisa memahami: oh di sini toh kelemahan sistemnya. Itu semua total insting. Semakin sering anda mempelajari kasus, jika berhadapan dengan kasus lain, anda akan bisa melihat adanya kesamaan pola. Kalau anda sudah melihat kesamaan pola, maka anda akan tahu.
Deutsche Welle
Satelit mana saja yang pernah anda hack?
Jim Geovedi
Hahaha…saya harus berada di lingkungan operatornya.
Deutsche Welle
Tapi anda bisa masuk ke lingkungan itu dari jarak jauh (meretas-red) kan?
Jim Geovedi
Hahaha, untuk satu atau dua kasus itu bisa dilakukan.
Deutsche Welle
Satelit mana yang anda hack?
Jim Geovedi
Itu satelit klien saya hahaha…satelit Indonesia dan satelit Cina.
Deutsche Welle
Apa yang anda lakukan dengan satelit itu?
Jim Geovedi
Saat itu saya diminta menguji sistem keamanan kontrol satelit, dan saya melihat: oh ini ada kemungkinnan untuk digeser atau dirotasi sedikit… lalu ya saya geser…dan itu membuat mereka panik karena agak sulit mengembalikan satelit itu ke orbit. Untung mereka punya bahan bakar ekstra. Mereka bilang: oke cukup jangan diteruskan. Satelit yang dari Cina bisa saya geser tapi kalau yang dari Indonesia saya ubah rotasinya.
Deutsche Welle
Dengan kemampuan seperti ini, bagaimana anda mengatasi godaan?
Jim Geovedi
Kalau mau, saya bisa mengontrol internet seluruh Indonesia. Saya bisa mengalihkan traffic (lalu lintas data-red), saya bisa mengamati traffic yang keluar ataupun masuk Indonesia. Saya bisa memodifikasi semua transaksi keuangan…dengan kapasitas saya itu mungkin saja dilakukan. Tapi buat apa? Saya termasuk orang yang bersyukur atas apa yang saya punya. Saya nggak punya interestberlebihan soal materi.

Tentara Papua Nugini Bakar Kapal Nelayan Indonesia dan Rampas Rp 750 Juta


Lima nelayan asal Marauke, Papua, tenggelam di Perairan Muara Kali Torasi.
Tentara Papua Nugini Bakar Kapal Nelayan Indonesia dan Rampas Rp 750 JutaMereka tenggelam, setelah speed boat yang ditumpangi dibakar tentara Papua New Guinea (PNG), Kamis (6/2/2014).
Hingga Minggu (9/2/2014), aparat TNI dan Polri dibantu warga setempat masih melakukan pencarian terhadap kelimanya.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Kombes Sulistio Pudjo mengatakan, pembakaran speed boat yang ditumpangi 10 orang nelayan asal Merauke, Papua, terjadi pada Kamis pukul 10.00 WIT.
Pudjo menjelaskan, insiden tersebut berawal ketika perahu motor itu kedapatan memasuki wilayah perairan PNG oleh tentara PNG yang sedang melakukan patroli.
"24 orang tentara PNG yang bersenjata lengkap, menggunakan tiga buah speed boat kemudian mengejar speed boat nelayan Indonesia. Ketika speed boat nelayan kandas di delta muara Kali Torasi, tentara PNG kemudian menurunkan para nelayan lalu, membakar speed boat mereka," kata Pudjo melalui telepon selulernya, Minggu (9/2/2014).
Renang 8 kilometer
Kasus ini kemudian diketahui pada pukul 20.00 WIT, setelah 5 dari 10 orang berhasil berenang sejauh delapan kilometer dan melapor ke Pos Pengamanan Perbatasan TNI-AL Kali Torasi.

"Upaya pencarian yang dilakukan oleh aparat TNI-Polri dan rekan-rekannya sesama nelayan hingga kini belum membuahkan hasil," kata Pudjo lagi.
Sementara itu, menurut sumber Kompas.com di Merauke, 10 orang nelayan asal Kampung Nasem, Distrik Merauke awal hendak berangkat ke Kandawa, PNG untuk membeli teripang. Namun, mereka justru dihadang patroli tentara PNG.
Sumber itu mengatakan, selain membakar speed boat, tentara PNG juga merampas uang milik nelayan senilai 160.000 Kina atau setara dengan Rp 720 juta dan rokok satu karton.

Senin, 03 Februari 2014

Terungkap, Penjara Rahasia CIA di Polandia

Penjara ini digunakan untuk interogasi pelaku teror kelompok Al-Qaeda.


Jaksa Penuntut Polandia tengah melakukan penyelidikan terhadap sebuah tuduhan yang menyebut agen rahasia Amerika Serikat (CIA) memiliki fasilitas penjara rahasia di timur laut Polandia. 

Pagar kawat berduri yang mengelilingi area militer di desa Stare Kiejkuty, Polandia.Penjara rahasia itu digunakan untuk menginterogasi pelaku tindak teror yang terkait dengan jaringan kelompok Al-Qaeda. 
 
Dilansir dari kantor berita Reuters akhir Januari 2014, demi bisa memiliki fasilitas penahanan tersebut, pejabat CIA harus merogoh uang senilai US$15 juta atau Rp183 miliar. Uang itu dikirim pada 2003 dan diterbangkan menggunakan pengiriman diplomatik dari Jerman. 

Laporan soal keberadaan penjara rahasia itu kali pertama dipublikasikan oleh harian Washington Post. Juru Bicara Jaksa Penuntut kota Krakow di Polandia, Piotr Kosmaty, menduga laporan harian Washington Post tersebut memiliki bukti soal kasus yang tengah dia tangani. 

"Dalam proses penyelidikan yang kini tengah berjalan, kami akan menganalisis artikel dari Washington Post itu dan memasukkannya ke dalam investigasi kami," ungkap Kosmaty.

Apabila terbukti fasilitas penjara rahasia tersebut memang ada, pejabat Polandia diduga ikut berkomplot dalam aksi penahanan ilegal atau penyiksaan. Para politisi yang memegang posisi senior saat itu dapat ikut dituntut. 

Tetapi, para pejabat di Polandia ramai-ramai membantah keberadaan sebuah penjara rahasia di tanah mereka. Mereka hanya menyebut bahwa kerja sama dengan agen intel AS penting bagi keamanan nasional Polandia. 

Hal tersebut pernah disampaikan oleh Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk, dalam sebuah jumpa wartawan. Tusk menyebut tuduhan yang kini menyeruak di ruang publik dilakukan oleh CIA yang nota bene warga Amerika dan bukan Polandia. 

"Apa yang diputuskan oleh jaksa penuntut soal tanggung jawab para pejabat sipil dalam kasus ini hanya sebatas mengawal kepentingan negara," ungkapnya. 

Menurut para aktivis sayap kanan, jaksa penuntut telah menemukan bukti nyata soal keberadaan fasilitas penjara rahasia itu dan peranan yang dimainkan oleh masing-masing pejabat yang bertanggung jawab. Namun, para aktivis itu menuduh otoritas setempat sengaja meredam tuntutan itu karena akan merugikan secara politik. 

Hal itu terlihat dari proses investigasi yang telah berjalan selama lima tahun, tetapi belum ada kemajuan yang signifikan. 

Awal mula penjara rahasia di Polandia
Kisah awal dibukanya fasilitas penjara rahasia dengan kode "Quartz" itu lantaran CIA membutuhkan tempat penahanan baru untuk mengorek informasi dari para narapidana "penting". 

Narapidana itu merupakan orang-orang yang diduga memiliki kedekatan hubungan dengan kepemimpinan kelompok Al-Qaeda dan mungkin tahu soal sepak terjangnya. 

Setelah mencari lokasi yang pas agen intel Polandia yang bernama Agencja Wywiadu, mengatakan memiliki sebuah tempat pelatihan dengan vila di daerah Stare Kiejkuty. Tempat itu dapat ditempuh dengan tiga jam perjalanan mengendarai mobil. 

Selain membayar ratusan miliar untuk menyewa tempat itu, CIA juga memberikan dana senilai hampir US$300 ribu atau Rp3,6 miliar untuk merenovasi dan melengkapinya dengan kamera pengawas. 

Menurut kesaksian mantan agen CIA, lokasi penjara rahasia itu tidak begitu luas, tetapi mampu menampung cukup banyak napi. "Fasilitas di sana cukup sederhana," ungkap seorang pejabat CIA yang tidak ingin disebut namanya. 

CIA turut menyediakan sebuah ruangan yang memiliki treadmill untuk berolahraga, apabila para napi mau diajak bekerja sama. Di sini, agen CIA diizinkan untuk mempraktikkan beragam teknik interogasi, termasuk yang memiliki unsur penyiksaan. 

Teknik interogasi itu termasuk menampar, sengaja dibiarkan kurang tidur, dan papan air, yakni sebuah teknik yang menciptakan sensasi tenggelam bagi napi. 

Dua napi pertama yang dipindahkan ke fasilitas di Polandia adalah Nashiri dan Abu Zubaida pada 5 Desember 2002. Nasihiri diduga memainkan peranan penting dalam aksi teror bom kapal perang USS Cole di Yaman pada 2000 yang menewaskan 17 pelaut AS. 

Pada Maret 2003, pria yang mengaku menjadi otak aksi teror 11 September 2001, Khalid Sheik Mohammed turut dipindahkan ke Polandia. Karena sulit diajak bekerja sama, agen CIA sampai harus mempraktikkan papan air sebanyak 183 kali. 

Namun, fasilitas itu kini terbengkalai setelah Komiten Intelijen Senat berniat menanyakan adanya laporan fasilitas tahanan itu. 

Pada September 2003, lokasi penjara rahasia di Polandia dikosongkan dan beberapa napi CIA sengaja dipencar di beberapa penjara rahasia lainnya yang ada di Rumania, Maroko, dan Lithuania.