http://pay4shares.com/?share=37145

Minggu, 29 Desember 2013

MENELUSURI JEJAK ORANG RANTAI DILUBANG MBAH SOERO

 
 
WIWIT Pengunjung mengenakan helm dan sepatu boot sebelum memasuki Lubang Mbah Soero di Sawahlunto, Sumatera Barat.


     Tambang batu bara pernah menjadi tulang punggung masyarakat Sawahlunto berpuluh tahun silam. Hingga sekarang, kota di kecil Sumatera Barat yang berada di tengah Bukit Barisan ini masih mengandalkan tambang. Tapi bukan untuk dieksploitasi, melainkan sebagai tujuan wisata.

Berwisata tambang bisa dengan menelusuri langsung goa bekas penggalian batu bara. Banyak mengenalnya dengan Lubang Mbah Soero. Soerono atau akrab dipanggil Soero, adalah nama seorang mandor yang disegani oleh para pekerja tambang dan orang-orang di sekitarnya.

Ini merupakan lubang tambang pertama di Sawahlunto, berada di Lembah Soegar. Makanya awal mulanya lubang ini bernama lubang Soegar.

 
 
Galeri Info Box yang menjadi pusat informasi mengenai Sawahlunto, Sumatera Barat.
 
Dari sini pula muncul istilah "orang rantai". Mereka adalah para pekerja paksa tambang, yang merupakan tahanan dari penjara di beberapa daerah. Seperti Medan, Jawa, Sulawesi, dan Bali. Kaki mereka dirantai agar tidak melarikan diri.

Sebelum menelusuri tambang, sambangi lebih dahulu Galeri Info Box yang berada persis di depan pintu masuk lubang. Dahulu, galeri ini merupakan pusat aktifitas para pekerja. Mulai dari melakukan pertemuan hingga hiburan. Pernah pula menjadi perumahan karyawan dan hunian masyarakat.

 
 
Lubang Mbah Soero di Sawahlunto, Sumatera Barat.
 
Sekarang gedung ini menjadi sarana informasi pariwisata Kota Sawahlunto. Khususnya mengenai obyek wisata Lubang Mbah Soero. Di sini pula tempat membeli tiket pengunjung yang ingin menelusur ke dalam lobang.

Pengunjung yang akan memasuki lubang akan dibekali helm dan sepatu boot. Selain mencerminkan pakaian pekerja tambang pada masa lalu, penggunaan alat ini juga untuk keamanan. Karena di beberapa titik masih ada air yang menetes dari dinding lubang, juga lantai yang basah dengan genangan air.

Selagi masuk, pengunjung juga harus ditemani pemandu. Pun dilarang membawa alat pemantik atau korek api. Karena di dalamnya masih tersimpan berton-ton batu bara. Ia akan menceritakan tentang asal muasal tempat. Serta kisah-kisah tentang orang rantai yang masih ramai dibicarakan penduduk hingga saat ini.

 
 Lubang Mbah Soero di Sawahlunto, Sumatera Barat.
 
Lubang Mbah Soero memiliki kedalaman sekitar 15 meter di bawah permukaan tanah. Penerangan dari lentera kecil menempel di bagian atas atau samping dinding lubang.

Hawa mistis membalut sepanjang penelusuran lubang ini. Sebenarnya panjang lubang mencapai ratusan meter. Namun yang dipakai untuk kegiatan wisata hanya beberapa puluh meter saja.

Kelar menelusuri lubang, pengunjung akan diberikan penghargaan. Yakni berupa sertifikat bahwa telah menapaki kedalaman terowongan tambang batu bara Mbah Soero.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar