http://pay4shares.com/?share=37145

Jumat, 28 Maret 2014

Polisi Duga Pilot MH 370 Lakukan Bunuh Diri.


Kepolisian Malaysia masih menginvestigasi kasus hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 sejak 8 Maret lalu. Salah satu kemungkinan yang diusut polisi adalah dugaan pilot pesawat bunuh diri dalam pesawat.



Quote:
"Kepolisian menginvestigasi kemungkinan ini (pilot bunuh diri)," kata Menteri Transportasi Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Hussein, seperti dikutip dari laman The Star edisi 17 Maret 2014.

Namun, dia menolak menjawab apakah ada kemungkinan salah satu dari 227 penumpang dan 12 kru pesawat yang mengalami masalah pribadi. "Saya tidak bisa mengatakan hal itu saat ini," kata dia.




Menurutnya, Pemerintah tidak akan menahan informasi yang bisa membantu penyelidikan kasus ini. Meski demikian, imbuhnya, Pemerintah tidak akan mengumumkan informasi yang belum diverifikasi.

Dalam pengusutan kasus ini terungkap bahwa seseorang dalam pesawat itu telah mematikan dengan sengaja Aircraft Communications Addressing and Reporting System (ACARS) setelah melewati Kota Baru. Kemudian, alat transponder juga dimatikan saat pesawat dekat Igari.

Dalam jumpa pers itu, CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya mengatakan, transmisi terakhir dari ACARS terjadi pada 1.07 dinihari, 8 Maret lalu. Namun, tidak diketahui secara tepat kapan alat itu dimatikan. Yang pasti, alat itu tidak mengirim sinyal 30 menit kemudian, seperti yang diprogramkan.

Hasil investigasi awal juga menunjukkan bahwa kopilot Fariq Abdul Hamid lah yang berbicara dalam komunikasi terakhir dengan air traffic control (ATC). Komunikasi terakhir ini tercatat pukul 1.19 dinihari.


Quote:
Dan kata-kata yang tidak baku dalam percakapan antara kokpit dengan menara pengawas, yaitu: "Baiklah, selamat malam".

Lebih lanjut, Ahmad Jauhari menjelaskan bahwa setiap calon pilot harus menjalani berbagai tes psikologi dalm proses perekrutan. "Ke depan, kami akan evaluasi semua tes ini dan apa yang bisa kami lakukan untuk memperkuat, memperketat semua tahapan perekrutan pilot," jelasnya. (vivanews).


Direktur CIA (Central Intelligence Agency), John Brennan, mengatakan hal itu di Washington, AS.


Quote:
Quote:
"Saya pikir Anda tidak dapat mengabaikan teori apa pun," kata Brennan ketika ditanya apakah mungkin pilot sengaja menjatuhkan pesawat Boeing 777ER 200 itu.

Brennan berbicara setelah polisi Malaysia mengatakan, mereka tengah memeriksa profil psikologis semua orang di pesawat yang hilang pada Sabtu (8/3/2014) lalu dengan 239 orang di dalamnya setelah lepas landas dari Kuala Lumpur dalam perjalanan ke Beijing.




Sebelumnya, sejumlah keluarga para penumpang pesawat itu mengklaim bahwa mereka masih bisa menelepon ponsel orang-orang tercinta mereka yang ada di pesawat itu. Menurut harian Washington Post, sejumlah keluarga dari 239 orang di dalam pesawat Boeing 777 itu mengatakan bahwa mereka masih dapat mendengar nada dering. Yang lain mengatakan, mereka dapat melihat anggota keluarga mereka yang ada di pesawat itu masih online di sebuah jejaring sosial China yang disebut QQ.

Seorang pria mengatakan bahwa akun QQ saudaranya iparnya menunjukkan dia masih online, tetapi menjadi putus asa saat mereka menunggu datangnya kabar, pesan yang dikirim tidak dijawab, dan telepon tidak diangkat.

Perkembangan baru yang menakutkan itu muncul saat pihak berwenang Malaysia mengatakan, mereka telah mengidentifikasi salah satu dari dua orang yang menggunakan paspor Eropa curian yang berada di pesawat itu. Orang yang telah diidentifikasi sebagai pemuda asal Iran itu dianggap bukan teroris, tetapi sedang berupaya untuk beremigrasi ke Eropa.

Teori itu dapat memberikan penjelasan tentang bagaimana pesawat itu "menghilang" dari radar sipil yang melacak pergerakannya karena pilot bisa dengan mudah mematikan transponder sesaat sebelum pesawat itu hilang. (kompas)


Kata-kata Terakhir di Pesawat MH370 Bukan Dari Pilot


Laporan terbaru diketahui bahwa ucapan terakhir dari kokpit bukan dari pilot. Selain itu, kalimat terakhir tersebut sangat janggal.

Diberitakan Daily Mail, Senin 17 Maret 2014, kata-kata terakhir dari kokpit kepada menara pengawas di Malaysia adalah "Baiklah, selamat malam", diduga dikatakan oleh Kapten pilot Zaharie Ahmad Shah. 

Kalimat ini juga sangat janggal. Seharusnya kalimat penutup dalam penerbangan adalah "Roger and out". Kalimat Fariq tidak baku dalam percakapan antara kokpit dengan menara pengawas.

Zaharie, ayah tiga anak, dikenal sebagai pria yang penyayang dan dermawan. Dia adalah pendukung fanatik Awar Ibrahim, pemimpin oposisi Malaysia yang tengah tersandung kasus dugaan sodomi.


Quote:
Penyidik mencurigainya, karena istri dan tiga anaknya pindah dari rumahnya sehari sebelum pesawat hilang.

EgyptAir Penerbangan 990 Kasus Bunuh Diri Sang Pilot?

EgyptAir Penerbangan 990 merupakan pesawat Boeing 767 yang menerbangi jalur Los Angeles-New York City-Kairo. Pada 31 Oktober 1999 pesawat tiba-tiba jatuh di Samudera Atlantik, terletak 60 mil bagian selatan Pulau Nantucket, Massachusetts, Amerika Serikat.

Kecelakaan pesawat ini menewaskan semua penumpangnya yang berjumlah 203 penumpang dan 14 awak. Pesawat ini membawa 203 penumpang dari 7 negara (Mesir, Amerika Serikat, Kanada, Sudan, Jerman, Suriah, dan Zimbabwe). (Sumber: Wikipedia)


Quote:
Kronologi kecelakaan
Dari perekam suara kokpit, kapten meminta izin kepada kopilot (pengganti) untuk ke toilet. Lalu, kopilot Al-Batouti berkata"Tawkalt ala Allah" yang berarti "Aku berserah kepada Allah", ketika itu, autopilot telah terputus, lalu ia mengulangi lagi kata "Aku berserah kepada Allah", saat itu, elevator dalam posisi turun 3 derajat. Ia mengulangi kembali kata "Aku berserah kepada Allah" sampai 7 kali. Kapten, yang baru kembali dari toilet berkata "Apa yang terjadi?", lalu ia berjuang menaikkan pesawat, sementara Kopilot tetap mengontrol pesawat turun (menurut perekam data penerbangan), hingga CVR dan FDR berhenti merekam dan pesawat jatuh ke Samudera Atlantik.

Penyebab kecelakaan dan spekulasi
Menurut NTSB, pesawat tersebut jatuh diakibatkan tindakan kopilot pengganti Gamal Al-Batouti yang sengaja memanipulasi kontrol pesawat sehingga pesawat jatuh ke samudera Atlantik. Namun, menurut otoritas penerbangan Mesir, kecelakaan tersebut disebabkan oleh kemacetan sistem kemudi ekor (elevator) pada 767 tersebut. Hasil investigasi yang berbeda dari kedua negara ini lalu memunculkan perdebatan mengenai penyebab kecelakaan tersebut.

Beberapa sumber (terutama dari seorang pilot EgyptAir yang sengaja mendaratkan pesawatnya di Inggris untuk memohon suaka politik) menyatakan bahwa Al-Batouti memiliki masalah dengan perilakunya (sering menggoda wanita pelayan hotel dimana ia dan rekan-rekannya sesama pilot EgyptAir menginap). Hal ini mengakibatkan beliau sering ditegur oleh atasannya. Ketika ia mengetahui atasannya (yang menegurnya) berada dalam penerbangan tersebut, ia pun berniat membunuhnya dengan cara menjatuhkan pesawat itu ke laut. Namun, kesaksian pilot tersebut dibantah otoritas Mesir.


Egypt Air Flight 990 Nightmare


Sebuah media Inggris, Sunday Times, mengutip sebuah sumber yang dirahasiakan, berspekulasi bahwa Al-Batouti mengalami trauma perang, karena banyak anggota skuadronnya di Angkatan Udara Mesir terbunuh dalam perang tahun 1973. Fakta lain yang ditemukan, dimana kehadiran 33 orang perwira angkatan bersenjata Mesir yang baru pulang latihan di AS, menimbulkan spekulasi bahwa ada konspirasi kelompok teroris Muslim ekstrimis melawan Mesir, Sementara, pihak lain menduga bahwa itu adalah rencana pembunuhan oleh Mossad Israel.

Hingga kini, penyebab kecelakaan ini masih diperdebatkan. (Sumber: National Geographic Channel - Air Crash Investigation)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar