http://pay4shares.com/?share=37145
AS Kirim Senjata untuk Bantu Irak Perangi Al Qaeda
AS secara diam-diam sedang mengirim puluhan rudal Hellfire dan pesawat tak berawak (drone)
pemantau yang berteknologi rendah ke Irak untuk membantu pasukan
pemerintah memerangi maraknya aksi kekerasan yang dilacarkan para
pemberontakan yang didukung Al Qaeda di Irak barat. The New York Times
Rabu (25/12) waktu AS melaporkan bahwa langkah itu terjadi setelah
Perdana Menteri Irak, Nuri Kamal al-Maliki, meminta bantuan untuk
memerangi kelompok ekstremis saat bertemu Presiden Barack Obama di
Washington, November lalu.
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi laporan itu kepada CNN,
Kamis. Pejabat itu mengatakan, drone yang dikirim adalah jenis
ScanEagle. Sedikitnya 75 rudal Hellfire yang dibeli Irak telah tiba di
Irak pekan lalu. Sementara 10 drone ScanEagle akan dikirim pada
bulan-bulan awal tahun depan.
"Pengiriman rudal Hellfire belum
lama ini dan rencana pengiriman ScanEagles merupakan standar penjualan
peralatan militer kepada pihak asing (foreign military sales/FMS)
yang kami lakukan dengan Irak untuk memperkuat kemampuan mereka dalam
memerangi ancaman," kata pejabat Deplu AS yang tidak mau disebut
jatidirnya kepada CNN. Pasukan AS sudah dua tahun meninggalkan
Irak. Namun pejabat itu mengatakan, "Kami tetap berkomitmen mendukung
pemerintah Irak dalam memenuhi kebutuhan pertahanannya dalam menghadapi
sejumlah tantangan."
Juru bicara Deplu AS, Jennifer Psaki,
baru-baru ini mengemukakan bahwa teroris "sedang berusaha untuk
menguasai wilayah Irak." Adanya peningkatan kekerasan di beberapa bagian
Irak telah memperlihatkan tantangan keamanan yang sedang dihadapi
negara itu sejak kepergian pasukan AS pada akhir 2011.
Tepat pada
Hari Natal, dua ledakan bom mobil yang menyasar orang-orang Kristen
menewaskan dan melukai lebih dari 100 orang di Baghdad selatan. Satu bom
meledak di luar gereja ketika para jemaat pulang dari kebaktian Natal.
Satu bom lagi meledak di sebuah pasar di mana banyak terdapat toko-toko
orang Kristen, kata polisi. Setidaknya 38 orang tewas dalam dua ledakan
bom itu yang juga melukai sekitar 70 orang lainnya, kata Kementerian
Dalam Negeri.
Kedutaan Besar AS di Baghdad mengecam serangan
tersebut. "Komunitas Kristen di Irak telah menjadi sasaran para teroris
selama bertahun-tahun, sebagaimana juga banyak warga Irak tak berdosa
lainnya," kata pernyataan kedutaan itu seperti dikutip CNN.
"Amerika Serikat mengecam semua serangan itu dan berkomitmen pada
kemitraannya dengan pemerintah Irak untuk memerangi terorisme."
Irak
mengalami kekerasan sektarian yang meningkat tahun ini terutama terkait
ketegangan antara minoritas masyarakat Sunni yang tidak puas dan
mayoritas masyarakat Syiah yang mengendalikan pemerintahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar