http://pay4shares.com/?share=37145

Kamis, 27 Juni 2013

RSS

SONDIR

SONDIR

A.    Tujuan
-       Untuk mengetahui kedalaman tanah keras.

B.     Dasar Teori
           Sondir merupakan salah satu pengujian tanah untuk mengetahui karakteristik tanah yang dilakukan di lapangan atau pada lokasi yang akan dilakukan pembangunan konstruksi. Sondir ada dua macam, yang pertama adalah sondir ringan dengan kapasitas 0-250 kg/cm² dan yang kedua adalah sondir berat dengan kapasitas 0-600
kg/cm². Jenis tanah yang cocok disondir dengan alat ini adalah tanah yang tidak banyak mengandung batu.
PERHITUNGAN:
- Hambatan Lekat (HL)
  HL = (JP-PK) x A/B            
Dimana :
                          JP = Jumlah Perlawanan Konus dan Hambatan Lekat (px2)
                         PK = Perlawanan Penetrasi Konus (px1)
                           A = Interval Pembacaan 20 cm
                           B = Faktor Alat = L Konus/L torak= 10 cm
            - Jumlah Hambatan Lekat
                         JHLi = Z HL
             Dimana :
                             i = Kedalaman Lapisan Yang Ditinjau
                             Z= Zigma
             Keuntungan Alat Sondir:
a)      Dapat dengan cepat menentukan lapisan tanah keras.
b)      Dapat diperkirakan perbedaan lapisan
c)      Dapat digunakan pada lapisan berbutir halus


            Kerugian Alat Sondir :
a)      Jika terdapat batuan lepas biasa memberikan indikasi lapisan keras yang salah.
b)      Jika alat tidak lurus dan tidak bekerja dengan baik maka hasil yang diperoleh
      diperoleh bisa merugikan.

C.    Alat dan Bahan
*     Alat:
1.      Mesin sondir
2.      Satu set batang sondir lengkap dengan stang dalam yang panjangnya 1 meter
3.      Manometer 2 buah
-             Kapasitas 0-50   kg/cm²
-             Kapasitas 0-250 kg/cm²
4.      Satu buah Bikonus dan satu buah paten konus.
5.      Pelat persegi 2 batang
6.      Satu set (2) buah angker
*     Bahan :
1.      Minyak Hidrlolik
2.      Tanah
D.    Langkah Kerja
1.      Menentukan lokasi yang permukaannya datar
2.      Memasang empat buah angker ke dalam tanah dengan memutarnya menggunkan kunci pemutar angker (kunci T). kemudian memasang 2 pelat persegi yng memanjang di saming angker. Jarak antar angker dan jarak kedua pelat disesuaikan dengan ukuran mesin sondir.
3.      Memasang mesin sondir tegak lurus dan perlengkapannya pada lokasi pengujian, yang diperkuat dengan pelat besi pendek untuk menjepit mesin dan diperkuat dengan mor pengunci angker yang dipasang ke dalam tanah.
4.      Memasang Traker,tekan stang dalam. Pada penekanan pertama ujung konus akan bergerak ke bawah sedalam 4 cm, kemudian manometer dibaca yang menyatakan perlawanan ujung. Pada penekanan berikutnya konus dan mantelnya bergerak


4cm.Nilai pada manometer yang terbaca adalah nilai tekanan ujung dan perlawanan lekat.
5.      Menekan stang luar sampai kedalaman baru, penekanan stang dilakukan sampai setiap kedalaman tambahan sebanyak 20 cm.
6.      Melakukan hal yang sama dengan langkah kerja di atas sampai pembacaan manometer tiga kali berturut-turut menunjukkan nilai ≥150 kg/cm2 dan jika penekanan mesin sondir sudah mencapai maksimalnya atau dirasa telah mencapai tanah keras, maka pengujian ini dapat dihentikan.

E.     Contoh Data dan Hasil Perhitungan
*    Tabel hasil perhitungan sondir.
(1)
Kedalaman
(cm)
(2)
Perlawanan Konus
(kg/cm²)
(3)
Jumlah Perlawanan
(kg/cm²)
(4)
Perlawanan Gesek
(kg/cm²)
(5)
Hambatan
Pelekat
(kg/cm²)
(6)
JHP

(kg/cm²)
(7)
Hambatan Setempat
(kg/cm²)



(3)-(2)
(4)x2
S(5)
(4)/10
0
0
0
0
0
0
0
0,2
10
20
10
20
20
1
0,4
14
28
14
28
48
1,4
0,6
14
28
14
28
76
1,4
0,8
18
32
14
28
104
1,4
1,0
20
30
10
20
124
1
1,2
30
40
10
20
144
1
1,4
20
30
10
20
164
1
1,6
20
30
10
20
184
1
1,8
60
70
10
20
204
1
2,0
100
140
40
80
284
4







F.     Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum sondir, maka dapat disimpulkan bahwa :
a.    Nilai perlawanan konus pada kedalaman 2,00 m sebesar 100 kg/cm2 dan jumlah    perlawan sebesar 140 kg/cm2.
b.    Sondir dihentikan pada kedalaman 2,00 m sebelum manometer menunjukkan 150 kg/cm2 karena alat sondir sudah terangkat.

Selasa, 25 Juni 2013

Perencanaan Pondasi Tiang Pancang

Posted by Muttaqin on Selasa, 28 Juni 2011
Pondasi suatu bangunan berfungsi untuk memindahkan beban-beban pada struktur atas ke tanah. Substruktur ini meliputi pondasi dan balok penghubung.
Dalam tulisan ini terlampir contoh perencanaan / perhitungan Pondasi tiang pancang.
Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang
1. Daya Dukung berdasarkan Kekuatan bahan
     P=(Ap*Tbk)+(As*Tau) ; dimana ; P    = daya dukung tiang pancang ijin (kg)
                                                        Ap  = Luas penampang tiang pancang (cm2)
                                                        As  = Luas tulangan tiang pancang (cm2)
                                                        Tbk = Tegangan ijin beton (kg/cm2)
                                                        Tau = Tegangan ijin tulangan (kg/cm2)
2.  Daya dukung tiang pancang berdasarkan data sondir (CPT/Cone Penetration Test)
     P =(qc*Ap)/3 + (JHL*Ka)/5 ;
     dimana ; P   = Daya dukung tiang pancang ijin (kg)
                   qc  = Nilai konus (kg/cm2)
                   Ap  = Luas penampang tiang pancang (cm2)
                   Ka  = Keliling penampang tiang (cm1)
                   JHL = Jumlah hambatan lekat
                   SF  = Safety factor ; 3 dan 5
3.  Daya dukung tiang pancang berdasarkan Data SPT/ Standart Penentration Test
  •      Qu = (40*Nb*Ap)
     dimana ; Qu  = Daya dukung batas pondasi tiang pancang
                   Nb   = nilai N-SPT rata-rata pada elevasi dasar tiang pancang
                           Nb = (N1+N2)/2 ;
                                 N1 = Nilai SPT pada kedalaman 3B pada ujung tiang ke bawah
                                 N2 = nilai SPT pada kedalaman 8B pada ujung tiang ke atas
                   Ap = luas penampang dasar tiang pancang (m2)
  •      Qsi = qs*Asi; dimana ;
              Qsi = Tahanan limit gesek kulit
              qs  = 0.2N—– untuk tanah pasir
                       0.5N—– untuk tanah lempung
              Asi = keliling penampang tiang*tebal lapisan
  Daya Dukung Tiang Pancang (SPT)
  •   P = (Qu +Qsi)/3

DARI HASIL KE TIGA PERHITUNGAN DI ATAS NANTI , DAYA DUKUNG IJIN TIANG PANCANG YANG AKAN DIPERGUNAKAN ADALAH NILAI DAYA DUKUNG TERKECIL. 

CONTOH PERHITUNGAN
  • Beban Normal maksimum N=814.07 ton ; M=90.671Ton
  • kuat tekan beton rencana fc’=35Mpa ; fy=400Mpa
  • Data Sondir pada kedalaman 12m (qc=250kg/cm2 dan JHL=1200 kg/cm)
  • Dimensi tiang pancang yang akan dipasang 40×40 cm
Daya dukung ijin satu tiang pancang berdasarkan data Sondir (CPT/Cone Penetration Test)
P = (qc*Ap)/3 + (JHL*Ka)/5
   = (250*40*40)/3 + (1200*40*4)/5
   = 133,333+38,400
   = 171733.33 kg
   = 171,7 Ton 
Daya dukung satu tiang pancang berdasarkan Sondir/CPT adalah 171.7ton
Daya dukung satu tiang pancang berdasarkan data SPT/Standart Penetration Test
P = (Qu + Qsi)/3
Data SPT
Kedalaman (m)      Jenis tanah           N
0.0 s/d 2.0           (lempung)            4
2.0 s/d 4.0           (lempung)            10
4.0 s/d 6.0           (lempung)            13
6.0 s/d 8.0           (lempung)            36
8.8 (8D)                 (lempung)            40 —–> (8*0.4)=3.2 m ; —-> 12m-3.2m = 8.8 m
10                            (lempung)           44
10.0 s/d 12.0        (pasir)               50  ——> kedalaman tiang pancang rencana 12m
13.2 (3D)                (pasir)               52 ——> (3*0.4)= 1.2 ; ——-> 12m+1.2m = 13.2 m
Qu = (40*Nb*Ap) ; ——-> Nb   = (N1 + N2)/2 
                                            Nb1 = (40+50)/2 ; —–> Nb1= 45
                                                          Nb2 = (50+52)/2 ; —–> Nb2= 51
                                                          Nb  = (45+51)/2 ; —–> Nb = 48
Qu = (40*48*Ap) ; ——>   Ap = 0.4*0.4 ; —–> Ap=0.16
     = (40*48*0.16)
     = 307.2ton 
Daya dukung Gesek/Friction tiang pancang berdasarkan data SPT 
Qsi = qs*Asi 
pada lapisan tanah hingga kedalam1- 10 m adalah jenis tanah lempung, dan lapisan tanah pada kedalaman 10-12 m adalah pasir . 
qs —> untuk pasir 0.2N
qs —> untuk lempung 0.5N
kedalaman  0-10  (jenis tanah lempung)
   qs1 = 0.5N*Asi ; (ket ; 0.5N adalah karena jenis tanah lempung)
                                                Asi = keliling penampang tiang pancang*tebal
                                                Asi = (0.4*4)*10; –> Asi = 16 m2
                                         qs1 = 0.5*48*16 ; –> qs1=384ton 
kedalaman 12 m —> jenis tanah pasir
qs2 = 0.2N*Asi ;  (ket 0.2N karena jenis tanah adalah pasir)
                                     Asi = 0.4*4*2
                                    Asi = 3.2 m2
                     qs2 = 0.2*48*3.2
                           = 30.72Iton
Qsi = qs1+qs2 ;     Qsi = 384+30.72
                               Qsi = 414.72ton
Daya dukung satu tiang pancang berdasarkan SPT 
Pu = (Qu +Qsi)/3 ;
Pu = (307.2+414.72)/3
Pu = 240.64ton
kesimpulan 
Nilai terkecil daya dukung satu tiang pancang dari metode CPT dan SPT yang akan dipergunakan pada perencanaan selanjutnya. 
Daya dukung satu tiang pancang 
  • berdasarkan CPT = 171.7ton
  • berdasarkan SPT = 240.67ton
Maka nilai daya dukung satu tiang pancang yang akan dipergunakan selanjutnya adalah berdasarkan CPT.

{ 2 comments... read them below or add one }

sipilworld mengatakan...
ada yang baru ne gan tentang dunia teknik sipil....

silahkan mampir gan
Hendy pradana mengatakan...
assalammualaikum gan,,,
ada yang mau saya tanyakan. .. untuk mendapatkan nilai N60 dari data SPT caranya gimana ya gan??
terma kasih sebelumnya

Poskan Komentar