Perancangan turap
PERHITUNGAN DIMENSI TURAP
5.1 Umum
Turap
adalah tiang yang ditanam ke dalam tanah dengan tujuan untuk memberikan
kestabilan di suatu lereng atau konstruksi lainnya. Turap dapat dibagi
menjadi :
- Turap Baja
Ukurannya
bisa dibuat panjang sehingga konstruksi yang memerlukan turap yang
panjang cocok memakai turap baja. Tetapi bila digunakan untuk konstruksi
yang terkena air laut langsung, misalnya di pelabuhan laut, maka turap
baja sangat jarang, bahkan hampir tidak pernah digunakan karena turap
baja tidak bisa terkena air laut yang dapat membuatnya menjadi berkarat
- Turap Beton
Turap
beton adalah turap yang paling sering digunakan arena turap beton dapat
dipakai untuk konstruksi yang besar maupun yang kecil. Turap beton
biasanya dibuat di pabrik (prefabricated), sehingga kekuatannya dapat
dikontrol dengan baik. Turap beton juga lebih murah daripada turap baja.
Tapi turap baja mempunyai masalah dengan ukurannya yang terbatas.
- Turap Kayu
Turap
kayu hanya digunakan untuk struktur yang kecil saja. Keuntungan turap
kayu adalah pengerjaan / instalasinya yang simple serta tidak memerlukan
alat-alat berat pada saat instalasi. Tapi turap kayu memiliki kekuatan
yang paling kecil dibandingkan dengan turap baja maupun turap beton dan
turap kayu tidak begitu tahan terhadap perubahan suhu/iklim.
Secara umum konstruksi turap dilapangan dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 5.1 konstruksi turap beton yang runtuh / gagal
5.2 Gaya-gaya yang bekerja pada turap
Pada sebuah konstruksi turap, gaya-gaya yang bekerja dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
- Tekanan tanah aktif (Pa)
Yang
dimaksud dengan tekanan tanah aktif adalah tekanan tanah lateral
minimum yang mengakibatkan keruntuhan geser tanah akibat gerakan dinding
menjauhi tanah dibelakangnya (Hary Christady, 1996)
- Tekanan tanah pasif (Pp)
Yang
dimaksud dengan tekanan tanah pasif adalah tekanan tanah lateral
maksimum yang mengakibatkan keruntuhan geser tanah akibat gerakan
dinding menekan tanah urug (Hary Christady, 1996)
5.3 Analisis Gaya yang Bekerja pada Turap
Seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa turap mengalami gaya-gaya, yaitu
tekanan aktif dan tekanan tanah oasif. Gaya-gaya inilah yang selalu
bekerja pada sebuah konstruksi turap. Koefisien tekanan tanah dapat
dilihat pada rumus dibawah ini
Dimana :
Ka adalah koefisien tekanan tanah aktif
Kp adalah koefisien tekanan tanah pasif
Θ adalah sudut geser dalam
Sementara
itutekanan tanah aktif dan tekanan tanah pasif merupakan luasan dari
diagram tekanan tanah yang terjadi dikalikan dengan koefisien tekanan
tanahnya. Contoh :
- Bila diagram tekanan tanahnya berbentuk segiempat
- Bila diagram tekanan tanahnya berbentuk segitiga
Dimana :
γ adalah berat volume tanah
H adalah kedalaman titik yang ditinjau dari permukaan tanah
Ka adalah koefisisen tekanan tanah aktif
Begitu juga dengan rumus untuk menghitung tekanan tanah pasif. Analogi dengan rumus tekanan tanah pasif.
Berikut adalah gambar contoh diagram tekanan tanah yang terjadi pada sebuah konstruksi turap.
5.4 Perhitungan Turap
Bangunan perkuatan turap dibuat di Profil
8 dimana di profil tersebut terdapat tikungan yang kemungkinan besar dapat terjadi gerusan yang mengakibatkan longsoran.
Menghitung beban P(beban dinding balok pada lereng sepanjang 3m)
· Sisi Tegak
Volume = 0,3 x 0,3 x 2,83 = 0,254558 m3
Berat = Volume x berat jenis beton = 0,2546 x 2,4 = 0,61094 ton
· Sisi Datar
Volume = 0,3 x 0,3 x 3 = 0,27 m3
Berat = Volume x berat jenis beton = 0,27 x 2,4 = 1,944 ton
= 0,61094 T + 1,944 T = 2,555 Ton
P sin α = P sin 45 = 2,555 sin 45 = 1,806616 ton
PA2 = 0,5 x gb x Ka x (0,3)2 x 3
=0,5 x (0,3)2 x 1,62 x 0,528 x 3
= 0,115
PA3 = q x Ka x (0,6+d) x 3
= 2,565d + 1,539
PA4 = 0,5 x gsat x Ka x (0,6+d)2 x 3
=0,5 x (2,11)2 x 0,528 x (0,6+d)2 x 3
= 1,671d2 + 0,601
NO.
|
Pa (Ton)
|
Lengan (m)
|
Momen (Tm')
| |||
1
|
2.565
|
d +
|
2.309
|
0.45
|
+0.5d
|
1,28d2+2,309d+1,039
|
2
|
0.115
|
0.7
|
+d
|
0,0805 + 0,115d
| ||
3
|
2.565
|
d +
|
1.539
|
0.3
|
+0.5d
|
1,2825d2 + 1,539d + 0,1617
|
4
|
1.671
|
d2 +
|
0.601
|
0.2
|
+1/3 d
|
0,557d3 + 0,3342d2 + 0,2d + 0,1702
|
Ema
|
(0.557d3)+(2.8967d2)+(4.163d)+(1.4514)
|
Tabel 5.1 Tabel Hasil Perhitungan Momen aktif
Pengaruh beban titik (P)
Ma = P sin α x lengan = 1,806616 x (0,6+0,3+d) = 1,807d + 1,626
Ma = P cos α x lengan = 1,806616 x (0,6+0,3+d) = 1,807d + 1,626
d = 3,7m
Maka kedalaman turap adalah = 0,9 m + d
= 0,9 m + 3,7 m
= 4,6 m
Menghitung angka keamanan turap
PA1 = 11,801 T/m
PA2 = 0,115 = 0,115 T/m
PA3 = q x Ka x (0,6+d) x 3
= 1,62 x 0,528 x (0,6+3,7) x 3 = 11,031 T/m
PA4 = 0,5 x gsat x Ka x (0,6+d)2 x 3
= 0,5 x (2,11)2 x 0,528 x (0,6+3,7)2 x 3 = 30,891 T/m
![](file:///C:/DOCUME%7E1/Ayu/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image049.gif)
|
![](file:///C:/DOCUME%7E1/Ayu/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image049.gif)
∑ PA = 53,839 T/m
∑ PP = 5,996 d2
= 5,996.(3,7)2
= 82,08335 T/m
SF = ∑ PP/ ∑ PA ≥1,2
= 1,525≥ 1,2 Aman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar