http://pay4shares.com/?share=37145

Senin, 30 September 2013

ALAT-ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN JALAN DAN TAMBANG 

 :
1. BULLDOZER
Adalah salah satu alat berat yang mempunyai roda rantai (track shoe), untuk pekerjaan serba guna yang memliki kemampuan traksi yang tinggi. Bisa digunakan untuk menggali, mendorong, menggusur, meratakan, menarik beban dan menimbun (Digging, cutting/filling, pushing, spreading, grading, skidding, dll). Mampu beroperasi didaerah yang lunak sampai yang keras. Dengan swamp dozer untuk daerah yang sangat lunak dan didaerah yang sangat keras perlu dibantu dengan ripper alat garu) atau blasting (Peledakan dengan tujuan pemecahan pada ukuran tertentu). Mampu beroperasi pada daerah yang miring (sudut kemiringan tertentu), berbukit apalagi di daerah yang rata. Untuk jarak dorong yang effisiensi antara 25 – 40 meter jangan lebih dari 100 meter, jarak mundur jangan terlalu jauh, bila perlu mendorong dilakukan dengan estafet, mendorong pada turunan lebih produktif dari pada tanjakan.
2. DOZER
Adalah sebuah alat berat pemuat beroda rantai, biasa digunakan untuk memuat material / tanah atau batu kedalam alat pengangkut atau memindahkan material ke tempat lain dengan jarak angkut sangat terbatas . Hanya bisa beroperasi didaerah yang keras dan agak keras. Pada landasan yang kurang rata sekalipun, daya cengkeram lebih kuat, tetapi tidak atau kurang mampu didaerah yang lunak dan basah, mampu mengambil sendiri tanah merah asli atau yang agak lunak. Memerlukan daerah pemuatan (loading point) sedikit agak lebar tetapi perpindahan daerah operasi kurang cepat.
3. CHAINSAW
Adalah salah astu alat berat yang digunakan untuk memotong bagian-bagian kayu lainnya, baik dalam kegiatan pembersihan cabang, penebangan maupun pembagian batang.

KONSTRUKSI PERTAMBANGAN :
1. BULLDOZER
Adalah salah satu alat berat yang mempunyai roda rantai (track shoe), untuk pekerjaan serba guna yang memliki kemampuan traksi yang tinggi. Bisa digunakan untuk menggali, mendorong, menggusur, meratakan, menarik beban dan menimbun (Digging, cutting/filling, pushing, spreading, grading, skidding dll). Mampu beroperasi didaerah yang lunak sampai yang keras. Dengan swamp dozer untuk daerah yang sangat lunak dan didaerah yang sangat keras perlu dibantu dengan ripper alat garu) atau blasting (Peledakan dengan tujuan pemecahan pada ukuran tertentu). Mampu beroperasi pada daerah yang miring (sudut kemiringan tertentu), berbukit apalagi di daerah yang rata. Untuk jarak dorong yang effisiensi antara 25 – 40 meter jangan lebih dari 100 meter, jarak mundur jangan terlalu jauh, bila perlu mendorong dilakukan dengan estafet, mendorong pada turunan lebih produktif dari pada tanjakan.
2. POWER SCRAPER
Adalah salah satu alat berat yang dapat menggali, mengangkut ke tempat yang telah ditentukan, lalu menyebar dan meratakan muatan itu.
3. GRADER
Adalah alat yang berfungsi sebagai perata bentuk permukaan tanah, biasanya digunakan dalam proyek jalan untuk membuat kemiringan tertentu suatu ruas jalan. Dengan blade yang dapat diatur tingkat kemiringannya.
4. BUCKET WHELL EXAVATOR
Adalah alat yang digunakan di tempat penambangan, yangpaling efektif digunakan di tanah lembek yang tidak banyak mengandung batuan keras.
5. POWER SHOVEL
Adalah jenis excavator untuk pengeduk arah kedepan. Alat berat ini juga sering biasanya dalam pekerjaan pemindahan tanah mekanis.
6. WHEEL LOADER
Adalah alat berat yang beroda karet (ban), sehingga mempunyai kegunaan seperti : beroperasi didaerah yanq keras dan rata, kering tidak licin karena traksi di daerah basah akan rendah.
7. EXCAVATOR
Adalah alat yang fungsi utamanya untuk mengeruk dan menggali tanah / materi dengan menggunakan bucket yg terpasang pada lengan / arm. Selain itu excavator jg dapat diaplikasian untuk menghancurkan batuan (hammering) atau mengebor (drilling).
8. DUMP TRUCK
Alat yang dapat memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (500 meter - up). Muatannya diisikan oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar muatannya ia dapat bekerja sendiri.

PEMBUATAN JALAN :
1. EXCAVATOR
alat yang fungsi utamanya untuk mengeruk dan menggali tanah / materi dengan menggunakan bucket yg terpasang pada lengan / arm. Selain itu excavator jg dapat diaplikasian untuk menghancurkan batuan (hammering) atau mengebor (drilling),
2. BULLDOZER
Adalah salah satu alat berat yang mempunyai roda rantai (track shoe), untuk pekerjaan serba guna yang memliki kemampuan traksi yang tinggi. Bisa digunakan untuk menggali, mendorong, menggusur, meratakan, menarik beban dan menimbun (Digging, cutting/filling, pushing, spreading, grading, skidding dll). Mampu beroperasi didaerah yang lunak sampai yang keras. Dengan swamp dozer untuk daerah yang sangat lunak dan didaerah yang sangat keras perlu dibantu dengan ripper alat garu) atau blasting (Peledakan dengan tujuan pemecahan pada ukuran tertentu). Mampu beroperasi pada daerah yang miring (sudut kemiringan tertentu), berbukit apalagi di daerah yang rata. Untuk jarak dorong yang effisiensi antara 25 – 40 meter jangan lebih dari 100 meter, jarak mundur jangan terlalu jauh, bila perlu mendorong dilakukan dengan estafet, mendorong pada turunan lebih produktif dari pada tanjakan.
3. DUMP TRUCK
Alat yang dapat memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (500 meter - up). Muatannya diisikan oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar muatannya ia dapat bekerja sendiri.
4. TANDEM ROLLER
Yang digunakan untuk melakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku.
5. ASPHALT FINISHER
Adalah alat yang digunakan pada saat pengaspalan jalan.
6. PENEUMATIC ROLLER
Adalah alat yang digunakan pada pekerjaan penggilasan bahan granular. Sebaiknya tidak digunakan untuk menggilas lapisan yang berbatu dan tajam karena akan mempercepat kerusakan pada roda-rodanya.

RENTAL :
1. BULLDOZER
Adalah salah satu alat berat yang mempunyai roda rantai (track shoe), untuk pekerjaan serba guna yang memliki kemampuan traksi yang tinggi. Bisa digunakan untuk menggali, mendorong, menggusur, meratakan, menarik beban dan menimbun (Digging, cutting/filling, pushing, spreading, grading, skidding dll). Mampu beroperasi didaerah yang lunak sampai yang keras. Dengan swamp dozer untuk daerah yang sangat lunak dan didaerah yang sangat keras perlu dibantu dengan ripper alat garu) atau blasting (Peledakan dengan tujuan pemecahan pada ukuran tertentu). Mampu beroperasi pada daerah yang miring (sudut kemiringan tertentu), berbukit apalagi di daerah yang rata. Untuk jarak dorong yang effisiensi antara 25 – 40 meter jangan lebih dari 100 meter, jarak mundur jangan terlalu jauh, bila perlu mendorong dilakukan dengan estafet, mendorong pada turunan lebih produktif dari pada tanjakan.
2. DOZER
Adalah sebuah alat berat pemuat beroda rantai, biasa digunakan untuk memuat material / tanah atau batu kedalam alat pengangkut atau memindahkan material ke tempat lain dengan jarak angkut sangat terbatas . Hanya bisa beroperasi didaerah yang keras dan agak keras. Pada landasan yang kurang rata sekalipun, daya cengkeram lebih kuat, tetapi tidak atau kurang mampu didaerah yang lunak dan basah, mampu mengambil sendiri tanah merah asli atau yang agak lunak. Memerlukan daerah pemuatan (loading point) sedikit agak lebar tetapi perpindahan daerah operasi kurang cepat.
3. CHAINSAW
Gergaji rantai digunakan untuk membuat takik rebah dan takik balas, dan untuk memotong bagian-bagian kayu lainnya, baik dalam kegiatan pembersihan cabang, penebangan maupun pembagian batang.
4. POWER SCRAPER
Adalah salah satu alat berat yang dapat menggali, mengangkut ke tempat yang telah ditentukan, lalu menyebar dan meratakan muatan itu.
5. GRADER
Adalah alat yang berfungsi sebagai perata bentuk permukaan tanah, biasanya digunakan dalam proyek jalan untuk membuat kemiringan tertentu suatu ruas jalan. Dengan blade yang dapat diatur tingkat kemiringannya.
6. BUCKET WHELL EXAVATOR
adalah alat yang digunakan di tempat penambangan, yangpaling efektif digunakan di tanah lembek yang tidak banyak mengandung batuan keras.
7. POWER SHOVEL
Power Shovel adalah jenis excavator untuk pengeduk arah kedepan. Alat berat ini juga sering biasanya dalam pekerjaan pemindahan tanah mekanis.
8. WHEEL LOADER
Adalah alat berat yang beroda karet (ban), sehingga mempunyai kegunaan seperti : beroperasi didaerah yanq keras dan rata, kering tidak licin karena traksi di daerah basah akan rendah.
9. Excavator
Alat yang fungsi utamanya untuk mengeruk dan menggali tanah / materi dengan menggunakan bucket yg terpasang pada lengan / arm. Selain itu excavator jg dapat diaplikasian untuk menghancurkan batuan (hammering) atau mengebor (drilling),
10. DUMP TRUCK
Adalah alat yang dapat memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (500 meter - up). Muatannya diisikan oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar muatannya ia dapat bekerja sendiri.
11. TANDEM ROLLER
Adalah alat yang digunakan untuk melakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku.
12. ASPHALT FINISHER
Adalah alat yang digunakan pada saat pengaspalan jalan.
13. PENEUMATIC ROLLER
Adalah alat yang digunakan pada pekerjaan penggilasan bahan granular. Sebaiknya tidak digunakan untuk menggilas lapisan yang berbatu dan tajam karena akan mempercepat kerusakan pada roda-rodanya.

Rabu, 25 September 2013

TEKNIK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN

1. Penjelasan Umum
Pelaksanaan pekerjaan dilapangan dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor pelaksana yang telah ditunjuk dan diawasi langsung konsultan pengawas dan Departemen Pekerjaan Umum. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan berdasarkan atas gambar-gambar kerja dan spesifikasi tekhnik umum dan khusus yang telah tercantum dalam dokumen kontrak, rencana kerja & syarat-syarat (RKS) dan mengikuti perintah atau petunjuk dari konsultan, sehingga hasil yang dicapai akan sempurna dan sesuai dengan keinginan pemilik proyek.

2. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan dilaksanakan sebelum pekerjaan fisik dimulai. Adapun pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan dalam pekerjaan persiapan tersebut, yaitu :

a. Pekerjaan pematokan dan pengukuran ulang Pekerjaan pematokan dan pengukuran ulang dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana dengan tujuan pengecekan ulang pengukuran. Pemasangan patok pengukuran untuk profil memanjang dipasang pada setiap jarak 25 meter.
b. Survey kelayakan struktural konstruksi perkerasan.Kelayakan struktural konstruksi perkerasan dilaksanakan dengan pemeriksaan destruktif yaitu suatu cara pemeriksaan dengan menggunakan alat Benkelman.

c. Pengadan direksi keet
Untuk pengadaan direksi keet ini pihak kontraktor pelaksana membuatnya disekitar lokasi proyek. Direksi keet ini berfungsi untuk tempat beristirahat para pekerja dan penyimpanan material serta peralatan pekerjaan.

d. Penyiapan badan jalan
Pekerjaan ini meliputi pembersihan lokasi, penutupan jalan dan lainnya. Sehingga pelaksanaan proyek ini berjalan dengan lancar.

3. Pekerjaan Galian dan Timbunan
  

Gambar Struktur Pekerjaan Tanah
            

Pekerjaan Galian
 
  1. Pekerjaan galian adalah pekerjaan pemotongan tanah dengan tujuan untuk memperoleh bentuk serta elevasi permukaan sesuai dengan gambar yang telah direncanakan. Adapun prosedur pekerjaan dari pekerjaan galian, yaitu :
  2. Lokasi yang akan dipotong (cutting) haruslah terlebih dahulu dilakukan pekerjaan clearing dan grubbing yang bertujuan untuk membersihkan lokasi dari akar-akar pohon dan batu-batuan.
  3. Untuk mengetahui elevasi jalan rencana, surveyor harus melakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur (theodolit). Apabila elevasi tanah tidak sesuai maka tanah dipotong kembali dengan menggunakan alat berat (motor grader), sampai elevasi yang diinginkan.
  4. Memadatkan tanah yang telah dipotong dengan menggunakan Vibrator Roller.
  5. Melakukan pengujian kepadatan tanah dengan tes kepadatan (ujiDdensity Sand Cone test) di lapangan.
Pekerjaan galian dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian :

a. Galian Biasa Commond Excavation)
Dalam pekerjaan ini dilakukan penggalian untuk menghilangkan atau membuang material yang tidak dapat dipakai sebagai struktur jalan, yang dilakukan menggunakan excavator untuk memotong bagian ruas jalan sesuai dengan gambar rencana, sedangkan pengangkutan dilakukan dengan menggunakan dump truck.

b. Galian Batuan / Padas
Pekerjaan galian batu (padas) mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1 meter kubik atau lebih. Pada pekerjaan galian batu ini biasa dilakukan dengan menggunakan alat bertekanan udara (pemboran) dan peledekan.

c. Galian Struktur
Pada pekerjaan galian struktur ini mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan yang disebut atau ditunjukkan dalam gambar untuk struktur. Pekerjaan galian ini hanya terbatas untuk galian lantai pondasi jembatan.

Pekerjaan Timbunan dan Pemadatan

Perlu diingat sebelum pekerjaan galian maupun timbunan harus didahului dengan pekerjaan clearing dan grubbing, maksudnya adalah agar lokasi yang akan dilakerjakan tidak mengandung bahan organik dan benda-benda yang mengganggu proses pemadatan. Timbunan dilaksanakan lapis demi lapis dengan ketebalan tertentu dan dilakukan proses pemadatan.

Proses penimbunan dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :
1. Timbunan Biasa 
Pada timbunan biasa ini material atau tanah yang biasa digunakan berasal dari hasil galian badan jalan yang telah memenuhi syarat.

2. Timbunan Pilihan
Pada pekerjaan timbunan ini tanah yang digunakan berasal dari luar yang biasa disebut borrowpitt. Tanah ini digunakan apabila nilai CBR tanah dari timbunan kurang dari 6%.

Proses pemadata tanah dimaksudkan untuk memadatkan tanah dasar sebelummelakukan proses penghamparan material untuk memenuhi kepadatan 95%, dengan menggunakan alat berat seperti Vibrator Roller, Dump Truck, Motor Grader.

Adapun langkah kerja dari proses pemadatan tanah, yaitu :

  1. Mengangkut material dari quary menuju lokasi dengan menggunakan Dump Truck.
  2. Menumpahkan material pada lokasi tempat dimana akan dilaksanakan pekerjaan penimbunan.
  3. Meratakan material menggunakan Motor Grader sampai ketebalan yang direncanakan. Sebagai panduan operator Grader dan vibro maka dipasang patok tiap jarak 25 m yang ditandai sesuai dengan tinggi hamparan.
  4. Memadatkan tanah denga menggunakan Vibrator Roller yang dimulai sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu jalan dalm keadaan memanjang, sedangkan pada tikungan (alinyemen horizontal) harus dimulai pada bagian yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah yang tinggi, pemadatan tersebut dipadatkan dengan 6 pasing (12 x lintasan) hingga didapatkan tebal padat 20 cm hingga didapat elevasi top subgrade yang sesuai dengan rencana.
Pengujian Kepadatan Tanah
Pengujian Sand Cone
 
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kepadatan dan kadar air dilapangan. Juga bisa sebagai perbandingan pekerjaan yang akan dilaksanakan dilapangan dengan perencanaan pekerjaan.


Gambar Titik Pengambilan Sampel
Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah
Lapisan perkerasan yang terletak antara lapis pondasi atas dan tanah dasar dinamakan lapis pondasi bawah yang berfungsi sebagai :
  1. Bagian dari konstruksi perkerasan yang menyebarkan beban roda ke tanah dasar. Dengan nilai CBR 20% dan Plastisitas indeks (PI) ≤ 10%.
  2. Material pondasi bawah relatip murah dibandingkan dengan lapisan perkerasan diatasnya.
  3. Mengurangi tebal lapisan diatasnya yang lebih mahal.
  4. Lapisan perkerasan, agar air tanah tidak berkumpul dipondasi.
  5. Lapisan pertama, agar pekerjaan dapat berjalan lancar.
  6. Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik kelapis atas. Tebal rencana lapisan pondasi bawah ini adalah 20 cm.
Lapisan pondasi agregat kelas B yang digunakan dalam proyek ini memiliki komposisi sebagai berikut :
  1. Split 5/7
  2. Split 3/5
  3. Split 2/3
  4. Abu Batu
Teknik pelaksanaan pekerjaan penghamparan dan pemadatan dari Base B adalah :
  • Pengangkutan material base B ke lokasi proyek dengan menggunakan Dump Truck.
  • Setelah sampai di lokasi, campuran ditumpuk menjadi lima sampai enam tumpukan disepanjang lokasi yang telah siap untuk dihampar base B.
  • Penghamparan material base B dilakukan dengan menggunakan alat motor grader dengan kapasitas 3,6 m. Setelah badan jalan terbentuk, kemudian dipadatkan dengan alat vibrator roller dengan kapasitas 16 ton.
  • Jika disuatu lokasi ada campuran material yang kurang baik ikatannya maka dapat ditambahkan abu batu dengan bantuan tenaga manusia untuk mengikat material tersebut ketika dipadatkan kebali dengan vibrator roller.
Untuk mengetahui apakah tebal penghamparan base B dan % kemiringan telah sesuai dengan yang direncanakan maka digunakan waterpass agar dapat menemukan elevasinya.

Peralatan

Dalam pelaksanaan pekerjaan lapis pondasi atas digunakan alat alat sebagai berikut :
  • Wheel Loader berfungsi untuk mengambil tumpukan agregat dari tempat pengambilan material, selanjutnya dimasukkan kedalam dunp truck.
  • Dump truck berfungsi untuk mengangkut material agregat base B ke lokasi pekerjaan.
  • Motor grader berfungsi untuk memadatkan material base B.
  • Water tank truck berfungsi untuk menyiram agregat base B setelah penghamparan. 

Bahan dan Material

Agregat baru pecah kelas B yang sesuai dengan persyaratan (table agregat base B)
 

Tabel Gardasi Agregat Kelas A dan Kelas B
NomorMmKelas AKelas B
2 in50100100
11/2 in37.510088 - 95
1 in2565 - 8170 - 85
3/8 in9.542 - 6030 - 65
# 44.7527 - 4525 - 55
# 102Nop-2515 - 40
# 400.4256 – 168 – 20
# 2000.0750 - 82 – 8

Tabel Karakteristik Agregat Kelas A dan Kekas B
Sifat MaterialSifat Kelas ASifat Kelas B
Nilai Abrasi Agregat Kasar ( AASTHO T 96 - 87 )0 - 40%0 - 40%
Plasticity Index ( AASTHO T 90 - 87 )0 - 64 – 10
Batas Cair ( AASTHO T 89 - 90 )0 – 25-
CBR ( AASTHO T180 )90 min35 min
Hasil Kali PI dengan % lolos ayakan no. 20025 maksimum-



Pengawasan Pekerjaan
Pengawasan pekerjaan dilaksanakan olek konsultan pengawas. Hal ini dilakukan untuk menjamin pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor sebagai pelaksana proyek, apakah sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam spesifikasi.

Ketentuan ketentuan pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan spesifikasi adalah sebagai berikut :
  • Penghamparan lapis pondasi agregat, baik kelas A maupun kelas B tidak boleh mempunyai ketebalan kurang dari dua kali ukuran maksimum bahan.
  • Penghamparan lapis pondasi kelas A maupun kelas B tidak boleh lebih dari 20 cm dalam keadaan loose, hal ini dapat mempengaruhi proses pemadatan sehingga pemadatan yang dilakukan tidak mencapai keadaan optimal.
  • Permukaan lapis pondasi agregat harus rata sehingga air tidak dapat menggenang akibat permukaan yang tidak rata. Deviasi maksimum untuk kerataan permukaan adalah 1 cm.
  • Toleransi terhadap tebal total lapis pondasi agregat adalah 1 cm dari tebal rencana.
  • Lapis pondasi yang terlalu kering atau terlalu basah untuk pemadatan yaitu kurang dari 1% atau lebih dari 3% pada kadar air optimum, diperbaiki dengan cara menggali dan mengganti dengan bahan yang memenuhi syarat kadar air tersebut.

ROSES PEMBUATAN JALAN RAYA

Tahapan Pembuatan dan Pengaspalan Jalan

Jalan raya di indonesia pada umumnya menggunakan jalan asphalt (aspal hotmix), bagaimanakah cara membuat jalan aspal?


Secara garis besar pekerjaan jalan dibagi :

1. Pekerjaan Pemtaan (Pengukuran badan jalan)
2. Pekerjaan Clearing & Grubbing (Pembersihan badan jalan dari pohon dan tanah lapisan atas)
3. Pekerjaan Stripping (Pembentukan badan jalan)
4. Pekerjaan Sub Grade ( Pemadatan Tanah)
5. Pekerjaan Sub Base Coarse (Pondasi Bawah)
6. Pekerjaan Base Coarse (Pondasi Atas). Tambahkan Prime coad (Lapis Pengikat antara Base coarse dan ATB)
7. Pekerjaan Wearing Coarse (Lapisan Atas) = ATB. T
ambahkan Take Coad ( Lapis Pelekat antara ATB dan Hotmix)
8. Pekerjaan Surface Coarse (Lapisan Permukaan) = HOTMIX
9. Pekerjaan Marka Jalan
10.Pekerjaan Pemasangan Rambu Jalan



Berikut secara singkat urutan kerja pembuatan jalan aspal beserta alat-alat berat dan kegunaannya

pembersihan dan perataan lahan
Sebelum jalan raya dibangun, lahan dibersihkan dahulu dari sampah maupun pepohonan kemudian diratakan.
untuk membersihkan lahan dan menggali maupun mengurug tanah.




Excavator
Setelah lahan dibersihkan kemudian dilakukan pekerjaan perataan tanah dengan menggunakan alat buldozer.


Buldozer
Untuk memindahkan tanah bekas galian maka digunakan dump truk

Penghamparan material pondasi bawah

Penghamparan material pondasi bawah berupa batu kali menggunakan alat transportasi dump truk kemudian diratakan dan dipadatkan dengan menggunakan alat tandem roller


Tandem roller

Pekerjaan perataan dengan tandem roller di lakukan lagi pada saat penghamparan lapis pondasi atas, dan lapir permukaan.

pada saat penghamparan material pondasi dilakukan pekerjaan pengukuran elevasi urugan dengan alat teodolit dan perlengkapanya.

Penghamparan material tanah pilihan, base B, base A, bahu jalan menggunakan alat motor grader. Sedangkan pemadatannya menggunakan vibrator roller. kemudian untuk membersihkan debu pada permukaan base A digunakan air compressor, baru dilapis prime coat dstnya.



Penghamparan Jalan dengan Lapisan Aspal


Setelah lapisan pondasi bawah selesai dikerjakan, proses selanjutnya adalah penghamparan asphalt yang sebelumya sudah dipanaskan terlebih dahulu sehingga mencair.

Untuk menghamparkan aspal digunakan alat asphalt finisher.

Asphalt Finisher

Setelah lapisan Aspal berhasil dihamparkan dengan elevasi jalan raya yang sudah diukur menggunakan theodolit sesuai perencanaan pekerjaan selanjutnya adalah pemadatan dengan buldozer hingga memenuhi kepadatan dan elevasi yang direncanakan.

 

Pekerjaan selanjutnya adalah finishing pemadatan dan perataan jalan raya dengan alat peneumatic roller




Peneumatic Roller

Jalan raya sudah jadi dengan konstruksi sebagai berikut:



Jalan Raya



Demikian kurang lebih Proses pembuatan Jalan Raya Aspal atau Pengaspalan Jalan, jika ada koreksi maupun tambahan Silahkan memberinya dengan isi kolom komentar dibawah.

Minggu, 22 September 2013

  • YESUS DAN POLITIK
    Oleh: E.B. Surbakti.


    Tidak ada tokoh yang lebih kontroversial yang pernah lahir ke dunia ini dibandingkan Yesus, Tokoh yang mengguncang dunia bukan dengan pedang dan senapan, melainkan dengan kasih, energi yang tak terukur dan tak terduga kekuatannya sehingga mampu merontokkan sendi-sendi keangkuhan siapa pun.

    Latar belakang

    Ketika Yesus lahir, seluruh wilayah Israel berada di bawah penjajahan Imperium Romawi yang perkasa. Kehidupan bangsa Israel begitu sulit karena tertekan dan tertindas. Di mana-mana terdengar jerit-tangis, keluh-kesah, dan keputusasaan yang mendalam. Meskipun di sana-sini ada juga perlawanan secara sporadis, namun setiap upaya pergerakan kemerdekaan segera dapat ditumpas dengan bengis dan kejam oleh penguasa, bahkan tentara pendudukan dapat berbuat semena-mena terhadap siapa pun yang dicurigai berpotensi menimbulkan ketidakstabilan politik dan keamanan.
                Dalam suasana letih-lesu dan berbeban berat itulah Yesus lahir ke tengah-tengah bangsa Israel. Tidak kurang, Matius segera menggambarkan kelahiran-Nya sebagai kelahiran seorang “Raja” yang akan membangun Kerajaan-Nya yang tak berkesudahan. Bahkan untuk membangkitkan emosional bangsa Israel, Matius mengaitkan silsilah Yesus kepada tokoh Daud, raja Israel paling hebat yang pernah ada (Mat. 1:1). Secara emosional, keterkaitan itu tentu saja mampu membangkitkan semangat baru dan ikatan yang erat dengan orang-orang Israel.
    Tidak heran kalau kemudian Herodes pun terpaksa mengeluarkan “Surat Perintah” yang isinya perintah untuk membunuh semua anak laki-laki yang berusia dua tahun ke bawah di kawasan Betlehem dan sekitarnya tempat Yesus diperkirakan bermukim (Mat. 2:16). Ia merasa kecolongan mendengar penuturan orang-orang majus yang memberitahunya bahwa seorang “Raja” telah lahir dengan selamat tidak begitu jauh dari pusat kekuasaannya. Ini merupakan kegagalan berat para intelijen Herodes dalam memantau dan mengendus setiap pergerakan penduduk. Bagaimana mungkin seorang “raja” bisa tiba-tiba lahir di tengah-tengah wilayah kekuasaannya. Secara politis, peristiwa ini merupakan ancaman serius wibawa dan kekuasaannya sehingga harus segera ditumpas sebelum menimbulkan masalah.

    Pekerjaan Yesus

                Setelah kelahiran-Nya yang menggemparkan, tampaknya Yesus lebih banyak belajar mempersiapkan diri untuk menghadapi medan pelayanan yang keras. Setidaknya Ia pernah menjadi pengungsi di Tanah Mesir untuk menyelamatkan diri dari amukan kalap Herodes (Mat. 2:13). Ketika Ia muncul kembali pada usia sekitar tiga puluhan, banyak orang Israel menaruh harap kepada-Nya sebagai pejuang yang akan membebaskan tanah air mereka dari cengkeraman kaum penjajah yang lalim.
                Terdapat perbedaan hakiki tentang makna “pembebasan” yang diemban-Nya dengan pemahaman bangsa Israel pada umumnya. Dalam sebuah ceramah-Nya yang berlokasi pada sebuah bukit di hadapan sekumpulan orang-orang yang datang dari berbagai wilayah, Ia  menyampaikan misi-Nya yang tidak ada kaitannya dengan penjajahan fisik melainkan penjajahan rohani. Saat itulah Ia memaparkan pesan-pesan moral-Nya yang monumental. 
                Bagi Yesus, perbaikan moral dan spiritual jauh lebih penting ketimbang menyinggung perkara-perkara duniawi yang sifatnya hanya sesaat. Tertawan secara rohani jauh lebih berat dan berbahaya ketimbang tertawan secara fisik. “Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga,” kata-Nya mengawali ceramah-Nya (Mat. 5:10).
    Sikap itu merupakan awal perseteruan-Nya dengan kaum Farisi dan kelompok-kelompok elite masyarakat Israel, karena ajaran-Nya berbenturan dalam banyak hal dengan mereka. Ketika Ia menegaskan perutusan-Nya  tidak ada kaitannya dengan harapan sebagian besar masyarakat Israel yang menghendaki-Nya berjuang mengusir penjajah dan menegakkan kembali tahta Daud secara fisik, maka harapan pun berubah menjadi kekecewaan berat bagi sebagian besar bangsa Israel. Lebih jauh mereka malah berubah menjadi penentang-Nya. Inilah awal perjalanan Yesus menuju tiang salib di Yerusalem.
    Manifesto kemerdekaan yang digagas Yesus mendapat resistensi hebat dari bangsa-Nya sendiri, karena perbedaan tafsir tentang makna merdeka itu sendiri.  Genderang perang yang ditabuh-Nya sama sekali tidak dipahami oleh sebagian besar bangsa Israel sehingga mereka menolak-Nya.  Kemasygulan itulah yang menjadi pergumulan batin Yesus sehingga Ia berkata, “Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak, dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga, sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi” (Mat. 8:11-12).

    Menghindari jebakan

    Di dalam pelayanan-Nya, berkali-kali Yesus menghadapi jebakan licik dari kelompok-kelompok tertentu masyarakat Yahudi bahkan Iblis. Jebakan pertama, misalnya ketika Ia baru saja menyelesaikan puasa panjang selama empat puluh hari empat puluh malam. Puasa yang melelahkan, baik fisiologis maupun psikologis sehingga kelompok Iblis mencobai-Nya. Namun, Yesus mengatasi jebakan tersebut dengan mulus berlandaskan Kitab Suci sehingga tidak tergelincir ke dalam perangkap yang dimainkan Iblis (Mat. 4:1-10).
                Jebakan yang tidak kalah dahsyatnya adalah ketika Ia diperhadapkan kepada jebakan politik (Mat. 22:15-22). Sebagai Guru yang sangat dihormati, tentu seluruh tindak-tanduknya akan menjadi panutan bagi para pengikut-Nya. Namun, dalam jebakan ini pun Yesus menunjukkan bahwa Ia bukanlah seorang yang “mentang-mentang” terhormat, lalu hidup “semau gue” dan mengabaikan peraturan pemerintah. Sebagai warga negara yang baik, Ia bahkan menunjukkan kepatuhan-Nya dalam membayar PBB (Pajak Bumi & Bangunan) Bait Allah (Mat. 17:24-27).
                Menarik disimak adalah ketika Dia diadili oleh Pilatus. Sejumlah demonstran bayaran mengaitkan-Nya dengan tuduhan yang berbau politik, “......bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, dan melarang membayar pajak kepada Kaisar, dan tentang diri-Nya, Ia mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja,” tuduh mereka (Luk. 23:2). Ia juga dituduh sebagai provokator dengan dakwaan berat, “Ia menghasut rakyat dengan ajaran-Nya di seluruh Yudea, Ia mulai di Galilea dan sudah sampai ke sini” (Luk. 23:5).
    Menyangkut ajaran, mungkin saja pemerintah pendudukan Romawi tidak ambil pusing, namun, soal membayar pajak apalagi menghasut rakyat tentu saja berurusan langsung dengan wibawa dan otoritas pemerintah. Pajak merupakan sumber utama penghasilan pemerintah sedangkan “menghasut” menyangkut kestabilan negara. Rekayasa politik ini menempatkan Yesus pada posisi pembangkang dan penentang pemerintahan Romawi, hal yang sebetulnya bukan merupakan tujuan Yesus datang ke dunia ini.
    Dengan melibatkan pemerintahan pendudukan Romawi, maka posisi para penentang-Nya semakin kuat karena Yesus menghadapi dua kubu sekaligus. Meskipun secara pribadi Pontius Pilatus tahu bahwa Yesus adalah orang yang jujur dan bukan tokoh politik yang berbahaya, namun ia membiarkan Yesus diperlakukan semena-mena bahkan dihukum mati dengan disalibkan layaknya penjahat kriminal. Penyaliban adalah bentuk penghukuman yang paling hina dan memalukan. Di tangan Pilatuslah Yesus mengalami aniaya paling berat.

    Penutup

    Tugas utama Yesus adalah memberitakan Injil keselamatan yakni diri-Nya sendiri. Tugas tersebut Dia usung mulai dari Galilea melalui negeri Samaria menuju Yudea dan berakhir di atas tiang salib di Yerusalem. Sungguh menarik bahwa Yesus tidak pernah mencampur-adukkan pelayanan-Nya dengan urusan-urusan politik praktis dalam mengabarkan Injil-Nya. Sebagai tokoh spiritual yang dihormati Ia tidak pernah mengaitkan ajaran-Nya dengan politik dan kekuasaan. Ia bukan tokoh oportunis dan ajarannya menolak pragmatisme.
    Mengabarkan Injil Kristus merupakan   tugas mulia yang wajib dilakukan oleh setiap orang percaya. Namun, penginjilan mudah sekali terseret ke dalam pusaran isu politik. Isu kristenisasi, misalnya, ditiupkan untuk memanaskan suasana sehingga meningkatkan suhu politik. Isu ini sebetulnya lebih dekat kepada urusan statistik yang seringkali manipulatif ketimbang masalah pertumbuhan iman. Akibatnya terbitlah surat-surat keputusan yang tujuannya menghambat pekabaran Injil sehingga semakin banyak orang yang akan menuju maut (Rm 6:23).
    Bercermin dari sikap Yesus yang merupakan tokoh sentral dalam kekristenan, maka kita dapat menangkap makna bahwa seyogianyalah kita harus mampu memisahkan kehidupan rohani dengan kehidupan politik. Kehidupan rohani menyangkut integral sedangkan politik bergaitan dengan kekuasaan. Sebagai tokoh istimewa, tidak bisa dipungkiri pasti setiap sepak terjang Yesus berdampak secara politis terhadap tatanan kehidupan bermasyarakat (Luk. 2:32).
    Patut diteladani, betapapun para penentang-Nya selalu berusaha menyeret-Nya ke dalam kancah politik atau memolitisir ajaran-Nya, namun, Ia tetap  dapat menjaga kenetralan-Nya dan tidak pernah bergeser dari perutusan-Nya semula yakni membebaskan umat manusia dari ikatan-ikatan belenggu dosa (Yoh 3:16).
    ooOoo
  • Martin Peranginangin
    Message 2 of 2 , 23 Aug, 2008
    Tulisan menarik. Enggo dung kubaca.


    From: surbakti elisa <surbaktielisa@...>
    Subject: [gbkp] YESUS DAN POLITIK
    To: gbkp@yahoogroups.com
    Date: Friday, August 22, 2008, 11:55 PM

                     YESUS DAN POLITIK
    Oleh: E.B. Surbakti.


    Tidak ada tokoh yang lebih kontroversial yang pernah lahir ke dunia ini dibandingkan Yesus, Tokoh yang mengguncang dunia bukan dengan pedang dan senapan, melainkan dengan kasih, energi yang tak terukur dan tak terduga kekuatannya sehingga mampu merontokkan sendi-sendi keangkuhan siapa pun.

    Latar belakang

    Ketika Yesus lahir, seluruh wilayah Israel berada di bawah penjajahan Imperium Romawi yang perkasa. Kehidupan bangsa Israel begitu sulit karena tertekan dan tertindas. Di mana-mana terdengar jerit-tangis, keluh-kesah, dan keputusasaan yang mendalam. Meskipun di sana-sini ada juga perlawanan secara sporadis, namun setiap upaya pergerakan kemerdekaan segera dapat ditumpas dengan bengis dan kejam oleh penguasa, bahkan tentara pendudukan dapat berbuat semena-mena terhadap siapa pun yang dicurigai berpotensi menimbulkan ketidakstabilan politik dan keamanan.
                Dalam suasana letih-lesu dan berbeban berat itulah Yesus lahir ke tengah-tengah bangsa Israel. Tidak kurang, Matius segera menggambarkan kelahiran-Nya sebagai kelahiran seorang “Raja” yang akan membangun Kerajaan-Nya yang tak berkesudahan. Bahkan untuk membangkitkan emosional bangsa Israel, Matius mengaitkan silsilah Yesus kepada tokoh Daud, raja Israel paling hebat yang pernah ada (Mat. 1:1). Secara emosional, keterkaitan itu tentu saja mampu membangkitkan semangat baru dan ikatan yang erat dengan orang-orang Israel.
    Tidak heran kalau kemudian Herodes pun terpaksa mengeluarkan “Surat Perintah” yang isinya perintah untuk membunuh semua anak laki-laki yang berusia dua tahun ke bawah di kawasan Betlehem dan sekitarnya tempat Yesus diperkirakan bermukim (Mat. 2:16). Ia merasa kecolongan mendengar penuturan orang-orang majus yang memberitahunya bahwa seorang “Raja” telah lahir dengan selamat tidak begitu jauh dari pusat kekuasaannya. Ini merupakan kegagalan berat para intelijen Herodes dalam memantau dan mengendus setiap pergerakan penduduk. Bagaimana mungkin seorang “raja” bisa tiba-tiba lahir di tengah-tengah wilayah kekuasaannya. Secara politis, peristiwa ini merupakan ancaman serius wibawa dan kekuasaannya sehingga harus segera ditumpas sebelum menimbulkan masalah.

    Pekerjaan Yesus

                Setelah kelahiran-Nya yang menggemparkan, tampaknya Yesus lebih banyak belajar mempersiapkan diri untuk menghadapi medan pelayanan yang keras. Setidaknya Ia pernah menjadi pengungsi di Tanah Mesir untuk menyelamatkan diri dari amukan kalap Herodes (Mat. 2:13). Ketika Ia muncul kembali pada usia sekitar tiga puluhan, banyak orang Israel menaruh harap kepada-Nya sebagai pejuang yang akan membebaskan tanah air mereka dari cengkeraman kaum penjajah yang lalim.
                Terdapat perbedaan hakiki tentang makna “pembebasan” yang diemban-Nya dengan pemahaman bangsa Israel pada umumnya. Dalam sebuah ceramah-Nya yang berlokasi pada sebuah bukit di hadapan sekumpulan orang-orang yang datang dari berbagai wilayah, Ia  menyampaikan misi-Nya yang tidak ada kaitannya dengan penjajahan fisik melainkan penjajahan rohani. Saat itulah Ia memaparkan pesan-pesan moral-Nya yang monumental. 
                Bagi Yesus, perbaikan moral dan spiritual jauh lebih penting ketimbang menyinggung perkara-perkara duniawi yang sifatnya hanya sesaat. Tertawan secara rohani jauh lebih berat dan berbahaya ketimbang tertawan secara fisik. “Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga,” kata-Nya mengawali ceramah-Nya (Mat. 5:10).
    Sikap itu merupakan awal perseteruan- Nya dengan kaum Farisi dan kelompok-kelompok elite masyarakat Israel, karena ajaran-Nya berbenturan dalam banyak hal dengan mereka. Ketika Ia menegaskan perutusan-Nya  tidak ada kaitannya dengan harapan sebagian besar masyarakat Israel yang menghendaki- Nya berjuang mengusir penjajah dan menegakkan kembali tahta Daud secara fisik, maka harapan pun berubah menjadi kekecewaan berat bagi sebagian besar bangsa Israel. Lebih jauh mereka malah berubah menjadi penentang-Nya. Inilah awal perjalanan Yesus menuju tiang salib di Yerusalem.
    Manifesto kemerdekaan yang digagas Yesus mendapat resistensi hebat dari bangsa-Nya sendiri, karena perbedaan tafsir tentang makna merdeka itu sendiri.  Genderang perang yang ditabuh-Nya sama sekali tidak dipahami oleh sebagian besar bangsa Israel sehingga mereka menolak-Nya.  Kemasygulan itulah yang menjadi pergumulan batin Yesus sehingga Ia berkata, “Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak, dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga, sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi” (Mat. 8:11-12).

    Menghindari jebakan

    Di dalam pelayanan-Nya, berkali-kali Yesus menghadapi jebakan licik dari kelompok-kelompok tertentu masyarakat Yahudi bahkan Iblis. Jebakan pertama, misalnya ketika Ia baru saja menyelesaikan puasa panjang selama empat puluh hari empat puluh malam. Puasa yang melelahkan, baik fisiologis maupun psikologis sehingga kelompok Iblis mencobai-Nya. Namun, Yesus mengatasi jebakan tersebut dengan mulus berlandaskan Kitab Suci sehingga tidak tergelincir ke dalam perangkap yang dimainkan Iblis (Mat. 4:1-10).
                Jebakan yang tidak kalah dahsyatnya adalah ketika Ia diperhadapkan kepada jebakan politik (Mat. 22:15-22). Sebagai Guru yang sangat dihormati, tentu seluruh tindak-tanduknya akan menjadi panutan bagi para pengikut-Nya. Namun, dalam jebakan ini pun Yesus menunjukkan bahwa Ia bukanlah seorang yang “mentang-mentang” terhormat, lalu hidup “semau gue” dan mengabaikan peraturan pemerintah. Sebagai warga negara yang baik, Ia bahkan menunjukkan kepatuhan-Nya dalam membayar PBB (Pajak Bumi & Bangunan) Bait Allah (Mat. 17:24-27).
                Menarik disimak adalah ketika Dia diadili oleh Pilatus. Sejumlah demonstran bayaran mengaitkan-Nya dengan tuduhan yang berbau politik, “......bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, dan melarang membayar pajak kepada Kaisar, dan tentang diri-Nya, Ia mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja,” tuduh mereka (Luk. 23:2). Ia juga dituduh sebagai provokator dengan dakwaan berat, “Ia menghasut rakyat dengan ajaran-Nya di seluruh Yudea, Ia mulai di Galilea dan sudah sampai ke sini” (Luk. 23:5).
    Menyangkut ajaran, mungkin saja pemerintah pendudukan Romawi tidak ambil pusing, namun, soal membayar pajak apalagi menghasut rakyat tentu saja berurusan langsung dengan wibawa dan otoritas pemerintah. Pajak merupakan sumber utama penghasilan pemerintah sedangkan “menghasut” menyangkut kestabilan negara. Rekayasa politik ini menempatkan Yesus pada posisi pembangkang dan penentang pemerintahan Romawi, hal yang sebetulnya bukan merupakan tujuan Yesus datang ke dunia ini.
    Dengan melibatkan pemerintahan pendudukan Romawi, maka posisi para penentang-Nya semakin kuat karena Yesus menghadapi dua kubu sekaligus. Meskipun secara pribadi Pontius Pilatus tahu bahwa Yesus adalah orang yang jujur dan bukan tokoh politik yang berbahaya, namun ia membiarkan Yesus diperlakukan semena-mena bahkan dihukum mati dengan disalibkan layaknya penjahat kriminal. Penyaliban adalah bentuk penghukuman yang paling hina dan memalukan. Di tangan Pilatuslah Yesus mengalami aniaya paling berat.

    Penutup

    Tugas utama Yesus adalah memberitakan Injil keselamatan yakni diri-Nya sendiri. Tugas tersebut Dia usung mulai dari Galilea melalui negeri Samaria menuju Yudea dan berakhir di atas tiang salib di Yerusalem. Sungguh menarik bahwa Yesus tidak pernah mencampur-adukkan pelayanan-Nya dengan urusan-urusan politik praktis dalam mengabarkan Injil-Nya. Sebagai tokoh spiritual yang dihormati Ia tidak pernah mengaitkan ajaran-Nya dengan politik dan kekuasaan. Ia bukan tokoh oportunis dan ajarannya menolak pragmatisme.
    Mengabarkan Injil Kristus merupakan   tugas mulia yang wajib dilakukan oleh setiap orang percaya. Namun, penginjilan mudah sekali terseret ke dalam pusaran isu politik. Isu kristenisasi, misalnya, ditiupkan untuk memanaskan suasana sehingga meningkatkan suhu politik. Isu ini sebetulnya lebih dekat kepada urusan statistik yang seringkali manipulatif ketimbang masalah pertumbuhan iman. Akibatnya terbitlah surat-surat keputusan yang tujuannya menghambat pekabaran Injil sehingga semakin banyak orang yang akan menuju maut (Rm 6:23).
    Bercermin dari sikap Yesus yang merupakan tokoh sentral dalam kekristenan, maka kita dapat menangkap makna bahwa seyogianyalah kita harus mampu memisahkan kehidupan rohani dengan kehidupan politik. Kehidupan rohani menyangkut integral sedangkan politik bergaitan dengan kekuasaan. Sebagai tokoh istimewa, tidak bisa dipungkiri pasti setiap sepak terjang Yesus berdampak secara politis terhadap tatanan kehidupan bermasyarakat (Luk. 2:32).
    Patut diteladani, betapapun para penentang-Nya selalu berusaha menyeret-Nya ke dalam kancah politik atau memolitisir ajaran-Nya, namun, Ia tetap  dapat menjaga kenetralan-Nya dan tidak pernah bergeser dari perutusan-Nya semula yakni membebaskan umat manusia dari ikatan-ikatan belenggu dosa (Yoh 3:16).
PENGALAMAN PERTAMA MENJADI KONSULTAN PERENCANA DAN PENGAWAS

JENIS DAN FUNGSI ALAT BERAT



Alat berat dapat dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi. Klasifikasi tersebut adalah klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi operasional alat Berat.

1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat
Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat tersebut berdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapat dibagi atas berikut ini.

a. Alat Pengolah Lahan
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.
Dozer
 dozer
b. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam kategori ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.
backhoe
backhoe

c. Alat Pengangkut Material
Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material karena alat ini dapat mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya secara horizontal pada jarak jangkau yang relative kecil. Untuk pengangkutan material lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang relative jauh, alat yang digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya.
Truck
truk
d. Alat Pemindahan Material
Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat ke alat yang lain. Loader dan dozer adalah alat pemindahan material.
Loader
loader
e. Alat Pemadat
Jika pada suatu lahan dilakukan pembunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatic-tired roller, compactor, dan lain-lain.
tandem roller
tandem roller
f. Alat Pemroses Material
Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer truck. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concrete batch plant dan asphalt mixing plant.
concrete mixer truck
concrete mixer truck

g. Alat Penempatan Akhir Material
Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk menempatkan material pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Yang termasuk di dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.
asphalt paver
asphalt paver
2. Klasifikasi operasional Alat Berat
Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi atas berikut ini.

a. Alat dengan Penggerak
Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah crawler atau roda kelabang dan ban karet. Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor belt.
Crawlercrane
crawlercrane
b. Alat Statis
Yang termasuk dalam kategori ini adalah towercrane, batching plant, baik untuk beton maupun untuk aspal serta crusher plant.
tower crane
buildingtowercranes