http://pay4shares.com/?share=37145

Senin, 29 Oktober 2012


SIFAT-SIFAT TANAH


PERSOALAN MEKANIKA TANAHPersoalan tanah secara garis besar di klasifikasikan sebagai berikut :
  1. Hal keseimbangan atau stabilitas
  2. Hal Deformasi elastis dan plastis
  3. Hal Drainase
1) Stabilitas, untuk ini harus di ketahui :
  • Beban/Muatan yang bekerja pada tanah
  • Besar dan distribusi tekanan akibat muatan terhadap tanah
  • Perlawanan dari tanah
  • A> (Muatan yang bekerja pada tanah tergantung dari tipe/macam struktur dan berat tanah)
  • B> (Tanah di anggap material yang isotropis, tekanan dapat di hitung secara analisa matematik)
  • C> (Perlu adanya pengambilan contoh tanah untuk penyelidikan di laboratorium buat mengetahui karakteristik atau sifat tanah).
2) Deformasi, dapat dalam keadaan plastis atau elastis. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu di ketahui :
  • Muatan yang bekerja (beban kerja)
  • Besar dan distribusi tekanan yang berpengaruh.
  • Besar dan perbedaan penurunan.
3) Drainasemenyangkut hal Deformasi dan Stabilitas.
SIFAT-SIFAT PENTING TANAH
Sifat-sifat penting tanah untuk sebuah proyek tergantung pada jenis/fungsi proyek. Sesuai dengan sifat-sifatnya, penting diketahui tipe proyek yang dilaksanakan.
Adanya sifat-sifatnya antara lain :
a) Permeabilitas (Permeability)
Sifat ini untuk mengukur/menentukan kemampuan tanah di lewati air melalui pori-porinya. Sifat ini penting dalam bendung tanah urugan (earth dam) dan persoalan drainase.
b) Konsolidasi (Consolidation)
Pada konsolidasi dihitung dari perubahan isi pori tanah akibat beban. Sifat ini dipergunakan untuk menghitung penurunan (settlement) bangunan.
c) Tegangan Geser (Shear Strength)
Untuk menentukan kemampuan tanah menahan tekanan-tekanan tanpa mengalami keruntuhan. Sifat ini dibutuhkan dalam perhitungan stabilitas pondasi/dasar yang dibebani, stabilitas tanah isian/timbunan di belakang bangunan penahan tanah dan stabilitas timbunan tanah.
Sifat-sifat fisik lainnya adalah batas-batas Atterberg (Atterberg Limit), kadar air, kadar pori, kepadatan relatif, pembagian butir, kepekaan dan sebagainya.
HUBUNGAN BERAT DAN VOLUME
Tanah terdiri dari 2 bagian, yaitu
  1. Padat
  2. rongga
Bagian padat terdiri dari partikel-partikel padat, sedangkan bagian berongga terisi air atau udara sepenuhnya bila tanah itu jenuh atau kering. Apabila gumpalan tanah tidak sepenuhnya dalam keadaan basah (jenuh), maka rongga tanah akan terisi oleh air atau udara.
Sekarang kita ambil tanah dengan volume V.
Volume Total (keseluruhan) terdiri dari bagian-bagian seperti gambar di bawah :
Keterangan ;
V = Volume Keseluruhan (Total)
Va = Volume Udara (Dalam Bagian Berongga)
Vw = Volume Air (Dalam Bagian Berongga)
Vs = Volume Butir Tanah
Vv = Volume Rongga =  Va  + Vw
W = Berat Total Tanah
untuk W yang lain dapat di simpulkan sendiri. . . .
BATAS-BATAS KONSISTENSI (BATAS-BATAS ATTERBERG)
Batas-batas Atterberg tergantung pada air yang terkandung dalam massa tanah tanah, ini dapat menunjukkan beberapa kondisi tanah sebagai berikut :
  1. Cair
  2. Kental
  3. Plastis
  4. Semi Plastis
  5. Padat
Perubahan dari keadaan yang satu ke keadaan yang lain sangat penting di perhatikan sifat-sifat fisiknya.
Batas kadar air tanah dari satu keadaan berikutnya dikenal sebagai batas-batas kekentalan/konsistensi.
Batas-batas konsistensi yang penting adalah :
  1. Batas Cair (Liquid Limit) = LL , Menyatakan kadar air minimum dimana tanah masih dapat mengalir di bawah beratnya atau kadar air tanah pada batas antara keadaan cair ke keadaan plastis.
  2. Batas Plastis (Plastis Limit) = PL, Menyatakan kadar air minimum dimana tanah masih dalam keadaan plastis ayau kadar air minimum dimana tanah dapat si gulung-gulung sampai diameter 3,1 mm (1/8 inchi).
  3. Batas Susut (Shrinkage Limit) = SL, Menyatakan batas dimana sesudah kehilangan kadar air, selanjutnya tidak menyebabkan penyusutan volume tanah lagi.

Daftar Pustaka :
Buku Mekanika Tanah, Ir.Sunggono kh

Jumat, 26 Oktober 2012

Pengertian PondasiPondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menempatkanbangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar pondasi yangcukup kuat menahannya tanpa terjadinya differential settlement pada sistem strukturnya.Untuk memilih tipe pondasi yang memadai, perlu diperhatikan apakah pondasi itu cocok untuk berbagai keadaan di lapangan dan apakah pondasi itu memungkinkan untuk diselesaikan secaraekonomis sesuai dengan jadwal kerjanya.Hal-hal berikut perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tipe pondasi:1. Keadaan tanah pondasi2. Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya (upper structure)3. Keadaan daerah sekitar lokasi4. Waktu dan biaya pekerjaan5. Kokoh, kaku dan kuatUmumnya kondisi tanah dasar pondasi mempunyai karakteristik yang bervariasi, berbagaiparameter yang mempengaruhi karakteristik tanah antara lain pengaruh muka air tanahmengakibatkan berat volume tanah terendam air berbeda dengan tanah tidak terendam air meskipun jenis tanah sama.Jenis tanah dengan karakteristik fisik dan mekanis masing-masing memberikan nilai kuat dukungtanah yang berbeda-beda. Dengan demikian pemilihan tipe pondasi yang akan digunakan harusdisesuaikan dengan berbagai aspek dari tanah di lokasi tempat akan dibangunnya bangunantersebut.Suatu pondasi harus direncanakan dengan baik, karena jika pondasi tidak direncanakan denganbenar akan ada bagian yang mengalami penurunan yang lebih besar dari bagian sekitarnya.Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi dalam perencanaan suatu pondasi, yakni :1. Pondasi harus ditempatkan dengan tepat, sehingga tidak longsor akibat pengaruh luar.2. Pondasi harus aman dari kelongsoran daya dukung.3. Pondasi harus aman dari penurunan yang berlebihan.DIPOSKAN OLEH AZWARUDDIN DI 16.36LABEL: KONSTRUKSI BANGUNAN 1 DAN 2, TEKNIK PONDASI, TEKNIK SIPIL
 
PENGERTIAN PONDASI
Pondasi adalah bagian terbawah dari suatu struktur yang berfungsimenyalurkan beban dari struktur diatasnya ke lapisan tanah pendukung. Pondasisendiri jenisnya ada bermacam - macam. Penentuan jenis pondasi biasanya